Home| Cerpen| Puisi| Ocehan| Lomba| Renungan

Monday, October 27, 2008

Chating

Sesungguhnya chatting (ngobrol melalui internet), hukumnya sama dengan ngobrol/berbicara biasa. Allah dan RasulNya sudah memberikan panduan.
Dalam chatting, hendaknya kita menyadari, bahwa segala ucapan/tulisan kita, tetap diawasi oleh Allah SWT dan juga Malaikat Raqib dan Atid. Oleh karena itu, jagalah ucapan kita.
“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf: 18)

Hendaknya kita selalu mengucapkan kata-kata yang baik.
Rasulullah saw. menganjurkan mukmin memilih diam daripada sekadar bicara.
Dari Abi Hurairah r.a., Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia selalu berkata baik atau hendaklah ia diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Surah Fushshilat ayat 33. “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata, ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”

Hendaknya pembicaran selalu di dalam kebaikan. Allah berfirman yang artinya:
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali bisik-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat ma`ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia”. (An-Nisa: 114).

Janganlah kita mengucapkan kata-kata yang kotor/kasar, sehingga berdosa karenanya.
Rasulullah saw bersabda, “Ada hamba yang mengucap satu kalimat tanpa ia pikir baik-buruknya kalimat itu, menyebabkan ia tergelincir ke dalam neraka, yang lebih jauh daripada antara timur dan barat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

“…Dan sesungguhnya ada orang yang mengucapkan satu kalimat yang membuat murka Allah, yang tanpa ia sangka akan sampai sedemikian rupa, kemudian Allah mencatat dalam kemurkaanNya sampai hari ia bertemu denganNya.” (HR. Malik)
Rasululah s.a.w. bersabda; “Puasa itu bagaikan perisai, maka apabila seseorang kamu berpuasa, jangan berkata kotor dan jangan berkata kasar. Jika seseorang mencacinya atau menyerangnya maka hendaklah dia mengatakan. Aku ini puasa.” - Sahih Bukhari

Terkadang chatting/ngobrol membuat kita lupa waktu atau kecanduan. Ada istri yang sampai cerai dari suami karena chatting sampai berjam-jam setiap harinya. Ada pula pekerja yang akhirnya pekerjaannya jadi tidak beres karena kecanduan chatting. Sesuatu yang berlebihan, meski halal, tetap tidak baik.
Dari Ibnu Umar berkata, Rasulullah saw bersabda, “Janganlah kalian banyak bicara selain berdzikir kepada Allah Ta’ala, karena hal itu akan membuat hati menjadi keras. Dan sesungguhnya manusia yang paling jauh dari Allah Ta’ala adalah orang yang berhati keras.” (HR. Turmudzi)

Jika pembicaraan chatting tersebut bukan untuk menuntut ilmu atau untuk memecahkan solusi pekerjaan yang bermanfaat, tapi hanya obrolan tidak berguna, sebaiknya kita tinggalkan hal itu.
Rasulullah menyatakan:
“Termasuk kebaikan islamnya seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna”. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Sebaiknya dalam chatting, kita meninggalkan perdebatan yang tidak berguna.
Rasulullah bersabda: “Aku adalah penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yang menghindari bertikaian (perdebatan) sekalipun ia benar; dan (penjamin) istana di tengah-tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan dusta sekalipun bercanda”. (HR. Abu Daud dan dinilai hasan oleh Al-Albani).

Janganlah kita menggunjing, mengadu domba, atau mengolok-olok seseorang/kelompok ketika chatting. Allah berfirman yang artinya:
“Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain”.(Al-Hujurat: 12).
Allah berfirman yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokan), dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokan). (Al-Hujurat: 11). Selengkapnya...

Akulah Wanita

Akulah wanita
Pasrah yang sering terpedaya
Akulah wanita alpa
Yang sering menatap iba...

Aku memerlukanmu
Lepaskan lah aku dari sanggar dosa
Kiranya terpedaya
Namun harapan juga yang tersisa...

Tak perupaya diriku
Diriku menghambakan diri
Lantaran egomu...

Bukan kegantenganmu yang aku dambakan
Bukan jambangmu yang akuinginkan
Bukan jeansmu yang aku perhatikan
Bukan isi dompetmu yang aku idamkan...

Segalanya ada pada hatimu
Ada dalam waras akalmu
Tarbiyahmu aku harapkan
Ridha-Nya tagihku..mengertikah ?
Itulah pengharapan...

Selengkapnya...

Seurai Cinta

Tak hanya dalam bayang,
Bila engkau menatanya di jiwa
Bagi titik-titik yang banyak tercecer
Di pelataran jingga dunia...

Bahwa manusia ada di langit yang sama adalah benar
Bahwa cinta dicipta untuk diuraikan
Pada garis vertikal menuju Pencipta
Pada garis horinsontal menuju manusia serta lingkarnya...

Maka biarkan cinta mengalir
menembus segala waktu, jarak dan ruang
Agar engkau merasa indahnya sebagai pecinta
Dan mereka merasa adalah bagianmu...

Wahai, cinta seurai usah engkau genggam sendiri
Beri sisi lain di segenap hatimu
Karna mereka butuh, aku butuh, dunia butuh
Hingga kekallah ukhuwah kita
Selamanya... Selengkapnya...

Sunday, October 26, 2008

Ketika Aku Dipinang

Bismillahirrahmanirrahiimi

Assalamualaikum..wr..wb


Bila wanita sudah siap untuk dipinang,,,
maka keluarga sang calon mendatangi keluarga wanita,,,
mungkin awalnya tersa jantung tak bisa berdetak lagi, karena gugupnya, atau bagaimana jadinya nanti,,
" asalamu alaykum ukhti,,"
" wa alaykum salam akhi.."
" aku mencintaimu karena ALLAH,, "
kata kata itu terlontar di hadapan kedua orang tua,,,
" aku menikahimu, untuk menjadi pendamping hidup_q, untuk melahirkan anak-anak yang dirihoi ALLAH.. untuk menemaniku hingga akhir waktu, dan semua itu karena ALLAH.."
semua meluncur, tanpa halangan,, mimpikah aku ini...
" ukhtiku, aku dan keluargaku mendatangimu, dan keluargamu, untuk memintamu hidup bersamaku, karena ALLAH,,,"
subhanallah, laki-laki ini,,,
" ukhtiku, maukah ukhti menunggu ?? dan menjaga hati ukhti untuk ana??"
tersipu malu-malu diri ini, tapi hati ini tak bisa dibohongi,, aku pun mengangguk,,
tapi,, perbedaan kami,, bagaikan bumi dan langit,, aku pun menggeleng ,,
" kenapa ukhti ??"
" afwan, ,,"
kami saling memandang,,
" kenapa anakku?" tanya ayah padaku,,
" rasanya terlalu tinggi untuk bersanding dengan dirimu,," jawabku lemah..
" apa yang kau risaukan" kata abi
" afwan,," aku menggeleng lemah..
" ukhtiku, lihatlah aku,, " katanya..
aku memandangnya,, kami saling menatap.. lekat sekali,,
" apa yang kau khawatirkan? aku mencintai hati dan akhlaqmu, layaqnya, aq mencintai agamaku,, "
subhanallah,, benar-benar ada cinta karena ALLAH di matanya...
" bagaimana ukhtiku??maukah kau menungguku??ada yang harus ana kerjakan di negeri seberang, tunggulah ana, dan kita bersama dalam ikatan suci ALLAh.. pernikahan"
subhanallah...
air mata kebahagiaan, air mata bahagia,,,
untuk ukhti" di seluruh dunia, tak usah risau akan jodoh,,,
tak usah risau dan bertanya kapan akan datang..
ingatlah,, bila ia jodohmu,, ia akan mendatangimu,,, walaupun seluruh dunia ingin menjauhkan kalian tapi bila kalian memang sudah berjodoh, ALLAHlah yang kan menyatukannya,,
tapi bila ia bukan jodohmu, walaupun seluruh dunia ingin menyatukan kalian, ALLAH tidak berkehendak , MAKA allah YANG MENJAUHKAN DIA UNTUKMU,, SESUNGGUHNYA DIA MAHA MENGETAHUI APA YANG BAIK DAN BURUK BAGIMU,,,
ukhtiku yang sedang menunggu,, tenanglah,,, jangan menyegeragakan takdir ALLAH, biarlah berjalan apa adanya,,,
ukhtiku,, tenanglah ,, masih banyak lelaki yang melihat engkau yang tak terlihat,,, Selengkapnya...

Bagi yang Pernah SAKIT HATI

Jangan bertanya bagaimana rasanya sakit hati. Jangan pula bertanya
siapa yang membuat hati terasa pedih, perih, dan nyeri. Sulit
diungkapkan, tapi sangat jelas menyayat dada bagian dalam. Sakit hati
adalah sakit dari segala sakit. Mungkin Anda pernah mengalaminya.
Sakit hati tidak selalu disebabkan oleh putus cinta, tetapi bisa juga
disebabkan oleh perbedaan pendapat atau pertentangan dengan teman
atau anggota keluarga. Namun, sakit hati hampir sama rasanya dengan
putus cinta, demikian juga dampaknya.

Siapa pun Anda, pasti ingin dicintai, mencintai, dipercayai, dan
mempercayai orang lain. Tetapi, ketika sakit hati tiba, sulit bagi
Anda untuk kembali memaafkan dan mempercayai orang yang melakukannya.
Bahkan Anda mungkin merasa sulit untuk membuka hati dan perasaan
kepada orang lain yang tidak tahu apa-apa. Ini adalah dilema yang
harus dihadapi. Terserah Anda, memilih untuk berjalan sendiri atau
melanjutkan hubungan setelah apa yang terjadi. Satu hal yang pasti,
hidup akan terus berjalan dengan atau tanpa sakit hati.

Berdasarkan pengalaman beberapa sumber dapat disimpulkan bahwa
belajar untuk membuka kembali hati, perasaan cinta dan rasa percaya
kepada orang-orang yang pernah menyakiti anda, merupakan hal yang
penting. Kenapa ? Karena cepat atau lambat, setiap orang akan
menyakiti dan disakiti hatinya. Oleh sebab itu, akan lebih baik
apabila Anda menyadari bahwa tidak ada satu orang pun di dunia ini
yang luput dari sakit hati, termasuk Anda.
Tanpa bermaksud mengurangi rasa percaya kepada orang-orang yang Anda
cintai, ada baiknya Anda menyadari bahwa siapa pun dia, teman biasa,
sahabat, pacar atau keluarga dan sebaik apa pun dia, suatu saat nanti
akan menjadi orang yang menyakiti Anda - walaupun mungkin tidak
disengaja. Oleh sebab itu, ada baiknya apabila Anda menganggap bahwa
mereka tidak serius dengan ucapannya. Anda bisa menganggapnya angin
lalu atau bisa mengatakan kepada diri bahwa perbuatan mereka
sebenarnya tidak ditujukan kepada Anda. Cuek saja, jangan dimasukkan
ke hati.

Belajar untuk bertanggung jawab dan menghargai orang lain juga sangat
penting. Coba bertanya pada diri, apa yang tidak dinginkan dalam
hubungan Anda, apa yang bisa membuat Anda sakit hati, dan apa yang
Anda ingin orang lain lakukan. Buatlah daftarnya dan coba utarakan
hal itu kepada orang-orang di sekitar Anda.

Apabila Anda sakit hati lagi, ada baiknya mengingat cara mengatasi
sakit hati terdahulu. Tetapi mencoba keluar dari masalah dan
melupakannya dengan cepat, akan sangat membantu. Apabila perlu, hang-
out bersama teman-teman dan alihkan perhatian kepada pekerjaan atau
olah raga.

Anda juga perlu mengetahui bahwa kata kunci untuk menyelamatkan diri
dari sakit hati adalah bukan percaya kepada orang lain tetapi percaya
kepada diri sendiri dan perasaan Anda. Ingatlah bahwa tidak ada
jaminan orang lain tidak akan menyakiti perasaan Anda.

Berusahalah menjadi orang baik, sopan, bijak, peduli kepada orang
lain dan dapat dipercaya. Untuk menjadi itu semua, tentu saja Anda
harus dapat mempercayai diri sendiri agar Anda merasa bebas berbuat
dan menentukan hubungan.

Berkomunikasi secara efektif dan lugas sangat penting. Ungkapkan
perasaan Anda, apa yang disukai dan apa yang dibenci. Hal itu sangat
membantu orang lain mengerti Anda dan berusaha untuk tidak melakukan
tindakan yang mungkin bisa menyakiti hati Anda.

Belajar mempercayai opini sendiri mengenai diri, tindakan dan
perbuatan Anda adalah lebih penting dari mempercayai opini orang
lain. Bisa jadi Anda justru bertambah sakit hati dengan opini mereka.
Belajarlah untuk percaya dan hargai diri Anda sendiri.

Hal paling utama yang harus Anda lakukan adalah belajar memaafkan
kesalahan orang lain karena memaafkan adalah hal paling baik dalam
sebuah hubungan. Dan teruslah selalu berpikir positif terhadap suatu
kritik / tindakan orang lain yang mungkin bisa menyebabkan anda sakit
hati, karena pikiran positif akan membuat sakit hati menjadi normal kembali.


Ditulis dengan hati yang penuh cinta
Untuk para sahabat tercinta
Semoga bermanfaat dan ada gunanya Selengkapnya...

Berdiamlah JIka kamu Ikhlas

ikhLaS darjat yang paling tinggi
Ia adalah penentu apakah amalan itu diterima
atau sebaliknya
Ia adalah rahsia Allah

Malaikat pun tidak mengetahui
Yang punya diri pun tidak tahu
Kalau seseorang memberi pada seseorang
Dengan tujuan waktu susah nanti dia dibantu
oleh orang itu
Batal amalannya
Kalau orang itu tidak mengucapkan terima kasih

Hatinya berkata, tidak patut
Hilang ikhlasnya
Kalau dia memberi mengatakan,
ambillah saya ikhlas
Ini pun batal ikhlas
Di suatu masa orang yang pernah dibantu,

memusuhi
Hati kecilnya berkata, eh! orang ini tidak
mengenang budi!
Keikhlasannya ditarik semula
Allah! Susahnya amalan diterima
Periksalah hati selalu Selengkapnya...

Tafakur bening dalam hening

Apalah hidup jika hanya ditangisi? Bukankah hidup juga selalu menyisakan bingar yang menyenangkan? Kesendirian yang berpadu dengan kesedihan memang merupakan sesuatu yang pahit. Hingga tak terasa bulir air mata menjadi penghias malam-malam sepi nan mengigit. Tapi bukankah kesendirian juga menyisakan hikmah tersendiri? Inilah saat-saat dimana jiwa bisa merenung, menghitung ulang tabungan pahala atau torehan dosa, bercumbu dengan Sang Maha Kasih dan menumpahkan segala rahasia hati hanya padaNya tanpa khawatir rahasia kan terbongkar.

Atau “kesendirian” juga bisa bermakna “kebebasan” dimana kita bisa dengan leluasa melakukan amal produktif dibandingkan jika kita telah membersamai seseorang. Meski tak pelak diri harus mengakui bahwa burung kan terbang jauh membumbung jika bersayap utuh. Namun, jika sayap kita belum lagi genap, yang perlu dilakukan hanyalah mencoba tetap mengepakkan sayap dan tetap terbang semampu yang bisa kita tempuh.

Mencumbui kesendirian dengan air mata toh tidak akan mengubah apa-apa. Apalagi jika kita sadar bahwa hidup pada hakikatnya adalah pergiliran. Ada yang datang dan pergi seperti pagi yang merebut malam ataupun sebaliknya. Kelak, kan datang yang lainnya sebagai sebuah kepastian bahwa Alloh telah menetapkan seseorang untuk kita.

Maka, sendiri tak harus berarti “mati” bukan? Sendiri bisa lebih berarti jika kita bisa memaknainya dari kaca mata yang berbeda. Bahwa selalu ada hikmah di balik setiap peristiwa. Saat kesedihan itu menyergap, salah satu terapinya barangkali adalah menatap langit tanpa batas seraya tetap berharap dan bergantung kepada Pemilik langit dan bumi juga jiwa ini
Selengkapnya...

Aku Makin Cantik Hari Ini

Tahukah engkau, aku makin cantik hari ini! Sungguh, aku makin cantik! Lebih cantik dari kemarin, dari kemarinnya lagi, dan dari kemarin-kemarinnya lagi. Coba lihat, dahiku tidak berkerut-kerut oleh pikiran dan kepedihan seperti beberapa hari yang lalu. Bibirku tidak mengerucut oleh kejengkelan dan kemarahan seperti kemarin. Mukaku tidak lagi tertekuk penuh beban dan be BeTe an seperti waktu-waktu yang lewat. Tubuhku tidak lagi lesu karena keputus asaan dan kehilangan harapan.

Sungguh, aku makin cantik hari ini! Coba perhatikan, mataku bersinar-sinar oleh kegembiraan. Bibirku merekah lebar oleh senyum ketulusan. Pipiku merona merah oleh semangat pengharapan. Urat-urat wajahku santai memancarkan aura kepasrahan. Dan semuanya menjadikan wajahku berseri-seri. Sungguh, cantiknya aku hari ini!

Sudah sepekan aku banyak tertawa, menari dan menyanyi, menikmati hidup ini dan tidak membiarkan permasalahan mempengaruhi suasana hati. Ah, cantiknya diriku karenanya. Sudah sepekan aku berusaha banyak menyapa dan memaafkan semua saudara. Dan itu telah membuatku lebih cantik hari ini. Sudah seminggu aku berusaha lebih banyak berderma pada sesama. Kini aku merasakan cantik sebagai balasannya. Sudah seperempat bulan aku berusaha lebih mensyukuri setiap karunia Ilahi. Dan kini kurasakan Allah menambahi nikmat itu dengan menjadikanku cantik sekali.
Bahagianya aku karenanya! Dan bahagia itu, kurasakan kian membuatku cantik saja.

***
Ada kalanya kita membenci diri kita sendiri. Ada kalanya kita tidak menyukai apa yang kita lakukan. Ada kalanya kita melakukan kesalahan. Ada kalanya kita terpuruk dalam kepedihan. Ada kalanya kita tenggelam dalam kesedihan. Ada kalanya kita tak mengerti mengapa hidup berjalan tidak seperti yang kita bayangkan. Ada kalanya perjalanan menjadi demikian berat kita rasakan. Hingga sikap kita pun terbawa oleh perasaan.

Hingga kita mengambil langkah tanpa pertimbangan. Tindakan yang dilakukan pun merupakan reaksi spontan. Akibatnya yang tertinggal kemudian hanya penyesalan dan keterpurukan yang semakin dalam. Dan tahukah dikau? Semua itu akan menyebabkan penampilan dan tampang kita menjadi makin buruk saja.

Maka berbahagialah ketika kita bisa melewati masa-masa seperti itu dengan elegan. Saat kita bisa menahan diri terhadapa sesuatu yang sangat kita inginkan. Saat kita bisa menghadapi segala permasalahan dengan tenang.

Saat kita berhasil menaklukkan musibah dan hambatan penyebab kesedihan. Hidup tidaklah berjalan seperti yang kita inginkan, karena itu melewati saat-saat yang tidak meneyenangkan adalah sebuah hal yang membahagiakan. Misalnya, sesungguhnya aku adalah seorang yang sangat emosional. Adalah membahagiakan bagiku ketika dalam banyak hal akhir-akhir ini aku dapat meredam emosiku.

Dan itu membuat aku merasa cantik sekali. Aku adalah seorang yang sangat ekspresif, sehingga perasaan apapun yang tersimpan di hati akan nampak dengan jelas pada bahasa tubuh. Maka sungguh membahagiakan ketika dalam banyak hal kemudian aku dapat menyembunyikan perasaan yang sesungguhnya dan dapat tetap tampil stabil.

Dan sungguh, aku merasa makin cantik karenanya. Adalah hal yang menyenangkan ketika aku tidak panik, padahal aslinya aku adalah seorang yang gampang panik. Maka sungguh menyenangkan, ketika aku dapat mengontrol semua emosi, pikiran dan perasaan sehingga berhasil mengatasi diri sendiri. Betapa membahagiakan tatkala kita berhasil mengalahkan diri sendiri. Ketika aku dapat melakukannya, maka ini adalah pencapaian terbesar dalam hidupku.

Hingga kemudian kegagalan-kegalan yang telah kita lalui bukanlah sesuatu yang sia-sia. Selama kita tak kehilangan pelajaran dari kegagalan yang kita alami, semua itu akan menjadi bukti sejarah atas pembelajaran hidup. Rasulullah bersabda, sesungguhnya seorang muslim yang terbaik bukanlah yang tidak pernah berbuat kesalahan, namun mereka yang tiap kali melakukan kesalahan mengakuinya, menerimanya dan kemudian berusaha bangkit untuk memperbaikinya, lagi dan lagi. Tak perlu ada sakit hati, tak perlu ada kecewa karena sesungguhnya segala sesuatu bagi orang muslim adalah baik saja, selama dia bersyukur tiap mendapat nikmat dan sabar saat tertimpa musibah.

Karena itu, dengan bangga kunyatakan, aku makin cantik hari ini. Apakah engkau juga? Hei, jangan lupa, ingatkan daku jika engkau melihatku lebih jelek esok hari!
Selengkapnya...

Pesan Dari Ikhwan untuk Akhwatifillah

Assalammu'alaikum Wr... Wb...
Apa kabar calon istriku? Hope u well and do take care...
Allah selalu bersama kita
Ukhtiku...
Masihkah menungguku...?

Ukhtiku...
Di mana pun engkau sekarang, janganlah gundah, janganlah gelisah
Telah kulihat wajahmu dan aku mengerti,
betapa merindunya dirimu akan hadirnya diriku di dalam hari-harimu
Percayalah padaku aku pun rindu akan hadirmu
Aku akan datang, tapi mungkin tidak sekarang
Karena jalan ini masih panjang
Banyak hal yang menghadang

Hatiku pun melagu dalam nada angan
Seolah sedetik tiada tersisakan
Resah hati tak mampu kuhindarkan
Tentang sekelebat bayang, tentang sepenggal masa depan
Karang asaku tiada 'kan terkikis dari panjang jalan perjuangan,
hanya karena sebuah kegelisahan
Lebih baik mempersiapkan diri sebelum mengambil keputusan
Keputusan besar untuk datang kepadamu

Ukhtiku...
Jangan menangis, jangan bersedih, hapus keraguan di dalam hatimu
Percayalah pada-Nya, Yang Maha Pemberi Cinta,
bahwa ini hanya likuan hidup yang pasti berakhir
Yakinlah...saat itu pasti 'kan tiba
Tak usah kau risau karena makin memudarnya kecantikanmu
Karena kecantikan hati dan iman yang dicari
Tak usah kau resah karena makin hilangnya aura keindahan luarmu
Karena aura keimananlah yang utama
Itulah auramu yang memancarkan cahaya syurga,
merasuk dan menembus relung jiwa

Wahai perhiasan terindah...
Hidupmu jangan kau pertaruhkan, hanya karena kau lelah menunggu.
Apalagi hanya demi sebuah pernikahan.
Karena pernikahan tak dibangun dalam sesaat,
tapi ia bisa hancur dalam sedetik. Seperti Kota Iraq yang dibangun berpuluh tahun,
tapi bisa hancur dalam waktu sekian hari.

Jangan pernah merasa, hidup ini tak adil
Kita tak akan pernah bisa mendapatkan semua yang kita inginkan dalam hidup
Pasrahkan inginmu sedalam qalbu, pada tahajjud malammu
Bariskan harapmu sepenuh rindumu, pada istikharah di shalat malammu
Pulanglah pada-Nya, ke dalam pelukan-Nya
Jika memang kau tak sempat bertemu diriku,
sungguh...itu karena dirimu begitu mulia, begitu suci
Dan kau terpilih menjadi Ainul Mardhiyah di jannah-Nya

Ukhtiku...
Malam ini terasa panjang dengan air mata yang mengalir
Hatiku terasa kelu dengan derita yang mendera,
kutahan derita malam ini sambil menghitung bintang
Cinta membuat hati terasa terpotong-potong
Jika di sana ada bintang yang menghilang,
mataku berpendar mencari bintang yang datang
Kalau memang kau pilihkan aku, tunggu sampai aku datang...

Ukhtiku...
Saat ini ku hanya bisa mengagumimu,
hanya bisa merindukanmu
Dan tetaplah berharap, terus berharap
Berharap aku 'kan segera datang
Jangan pernah berhenti berharap,
Karena harapan-harapanlah yang membuat kita tetap hidup

Ukhtiku...
Ku tahu kau merinduiku, bersabarlah saat indah 'kan menjelang jua
Saat kita akan disatukan dalam ikatan indah pernikahan
Apa kabarkah kau disana?
Lelahkah kau menungguku berkelana?
Lelahkah menungguku kau disana?
Bisa bertahankah kau disana?
Tetap bertahanlah kau disana...
Aku akan segera datang, sambutlah dengan senyum manismu

Bila waktu itu telah tiba,
kenakanlah mahkota itu,
kenakanlah gaun indah itu...
Masih banyak yang harus kucari, 'tuk bahagiakan hidup kita nanti...
Selengkapnya...

Saat Kita Kehilangan Waktu

*SAAT KITA KEHILANGAN WAKTU....... ...*
Seperti biasa saya sehabis pulang kantor tiba dirumah langsung duduk
bersantai sambil melepas penat. Sepertinya saya sangat enggan untuk
membersihkan diri dan langsung shalat.

Sementara anak2 & istri sedang berkumpul di ruang tengah. Dalam
kelelahan tadi, saya disegarkan dengan adanya angin dingin sepoi2 yang
menghembus tepat di muka saya. Selang beberapa lama seorang yang tak
tampak mukanya berjubah putih dengantongkat ditangannya tiba2 sudah
berdiri di depanku. Saya sangat kaget dengan kedatangannya yang tiba2
itu. Sebelum sempat bertanya.... .siapa dia...tiba2 saya merasa dada
saya sesak... sulit untuk bernafas.... namun saya berusaha untuk tetap
menghirup udara sebisanya. Yang saya rasakan waktu itu ada sesuatu yang
berjalan pelan2 dari dadaku...... terus berjalan.... . kekerongkonganku.
...sakittttttttt ........sakit. ..... rasanya. Keluar airmataku menahan
rasa sakitnya,... .

Oh Tuhan ! ada apa dengan diriku.....
Dalam kondisi yang masih sulit bernafas tadi, benda tadi terus memaksa
untuk keluar dari tubuhku... kkhh........ .khhhh... .. kerongkonganku
berbunyi. Sakit rasanya, amat teramat sakitSeolah tak mampu aku menahan
benda tadi... Badanku gemetar... peluh keringat mengucur deras....
mataku terbelalak.. ...air mataku seolah tak berhenti. Tangan & kakiku
kejang2 sedetik setelah benda itu meninggalkan aku. Aku melihat benda
tadi dibawa oleh orang misterius itu...pergi. ..berlalu begitu
saja....hilang dari pandangan. Namun setelah itu......... aku merasa aku
jauh lebih Ringan, sehat, segar, cerah... tidak seperti biasanya. Aku
herann... istri & anak2 ku yang sedari tadi ada diruang tengah, tiba2
terkejut berhamburan ke arahku.. Di situ aku melihat ada seseorang yang
terbujur kaku ada tepat di bawah sofa yang kududuki tadi. Badannya
dingin kulitnya membiru. siapa dia???????.. . Mengapa anak2 & istriku
memeluknya ! sambil menangis... mereka menjerit...histeris ...terlebih
istriku seolah tak mau melepaskan orang yang terbujur tadi... Siapa
dia......... ....????? ??? Betapa terkejutnya aku ketika wajahnya
dibalikkan.. .. dia........dia. ......dia mirip dengan aku....ada apa
ini Tuhan...???? ???? Aku mencoba menarik tangan istriku tapi tak
mampu..... Aku mencoba merangkul anak2 ku tapi tak bisa. Aku coba
jelaskan kalau itu bukan aku. Aku coba jelaskan kalau aku ada di sini..
Aku mulai berteriak... ..tapi mereka seolah tak mendengarkan aku seolah
mereka tak melihatku...

Dan mereka terus-menerus menangis.... aku sadar..aku sadar bahwa orang
misterius tadi telah membawa rohku Aku telah mati...aku telah mati. Aku
telah meninggalkan mereka ..tak kuasa aku menangis.... berteriak. .....
Aku tak kuat melihat mereka menangisi mayatku. Aku sangat sedih.. selama
hidupku belum banyak yang kulakukan untuk membahagiakan mereka. Belum
banyak yang bisa kulakukan ! untuk membimbing mereka. Tapi waktuku telah
habis....... masaku telah terlewati... . aku sudah tutup usia pada saat
aku terduduk di sofa setelah lelah seharian bekerja. Sungguh bila aku
tahu aku akan mati, aku akan membagi waktu kapan harus bekerja,
beribadah, untuk keluarga dll. Aku menyesal aku terlambat menyadarinya.
Aku mati dalam keadaan belum ibadah.

Ohh Tuhan, JIKA kau ijinkan keadaanku masih hidup dan masih bisa membaca
bullbo ini sungguh aku amat sangat bahagia. Karena aku MASIH mempunyai
waktu untuk bersimpuh, mengakui segala dosa & berbuat kebaikan sehingga
bila maut menjemputku kelak aku telah berada pada keadaan yang lebih siap...

Sumber dari: buletin FS
Semoga bermanfaat.. Selengkapnya...

Buah Cinta Berazas Taqwa


Inilah kisah indah percintaan seorang tabi’in mulia. Namanya Mubarak.
Dulu, Mubarak itu seorang hamba. Tuannya memerdekakannya kerana keluhuran pekerti dan kejujurannya. Setelah merdeka ia bekerja pada seorang kaya raya yang memiliki kebun delima yang cukup luas. Ia bekerja sebagai penjaga kebun itu. Keramahan dan kehalusan tutur sapanya, membuatnya disenangi semua temannya dan penduduk di sekitar kebun.
Suatu hari pemilik kebun itu memanggilnya dan berkata: “Mubarak, tolong petikkan buah delima yang manis dan masak!”

Mubarak seketika itu bergegas ke kebun. Ia memetikkan beberapa buah dan membawanya pada Tuannya. Ia menyerahkan pada Tuannya. Majikannya mencuba delima itu dengan penuh semangat. Namun apa yang terjadi, ternyata delima yang dipetik Mubarak rasanya masam dan belum masak. Ia mencuba satu persatu dan semuanya tidak ada yang manis dan masak..

Pemilik kebun itu gusar dan berkata: ”Apakah kau tidak dapat membezakan mana yang masak dan yang belum masak? Mana yang manis dan mana yang masam?”
“Maafkan saya Tuan, saya sama sekali belum pernah merasakan delima. Bagaimana saya boleh merasakan yang manis dan yang kecut,” jawab Mubarak.
“Apa? Kamu sudah sekian tahun bekerja di weesini dan menjaga kebun delima yang luas yang telah berpuluh kali berbuah dan kau katakan belum merasakan delima. Kau berani berkata seperti itu!” Pemilik kebun itu marah merasa dipermainkan.

“Demi Allah Tuan, saya tidak pernah memetik satu butir buah delima pun. Bukankah anda hanya memerintahkan saya menjaganya dan tidak memberi izin pada saya untuk memakannya?” lirih Mubarak.
Mendengar ucapan itu pemilik kebun itu tersentak. Namun ia tidak langsung percaya begitu saja. Ia lalu pergi bertanya kepada teman-teman Mubarak dan tetangga disekitarnya tentang kebenaran ucapan Mubarak. Teman-temannya mengakui tidak pernah melihat Mubarak makan buah delima. Juga tetangganya.
Seorang temannya bersaksi: “Ia seorang yang jujur, selama ini tidak pernah berbohong. Jika ia tidak pernah makan satu buah pun sejak bekerja disini bererti itu benar.”

***
Kejadian itu benar-benar menyentuh hati sang pemilik kebun. Diam-diam ia kagum dengan kejujuran pekerjanya itu.
Untuk lebih meyakinkan dirinya, ia kembali memanggil Mubarak:
“Mubarak, sekali lagi, apakah benar kau tidak makan satu buah pun selama menjaga kebun ini?”
“Benar Tuan.”
“Berilah aku alasan yang boleh aku terima!”
“Aku tidak tahu apakah Tuan akan menerima penjelasanku apa tidak. Saat aku pertama kali datang untuk bekerja menjaga kebun ini, Tuan mengatakan tugas saya hanya menjaga. Itu aqadnya. Tuan tidak mengatakan aku boleh merasakan delima yang aku jaga. Selama ini aku menjaga agar perutku tidak dimasuki makanan yang syubhat apalagi haram. Bagiku kerana tidak ada izin yang jelas dari Tuan, maka aku tidak boleh memakannya.”

“Meskipun itu delima yang jatuh di tanah, Mubarak?”
“Ya, meskipun delima yang jatuh ditanah. Sebab itu bukan milikku, tidak halal bagiku. Kecuali jika pemiliknya mengizinkan aku boleh memakannya.”
Kedua mata pemilik kebun itu berkaca-kaca. Ia sangat tersentuh dan terharu. Ia mengusap air matanya dengan sapu tangan dan berkata,
“Hai Mubarak, aku hanya memiliki seorang anak perempuan. Menurutmu aku mengahwinkannya dengan siapa?”

Mubarak menjawab:
“Orang-orang Yahudi mengahwinkan anaknya dengan seseorang kerana harta. Orang Nasrani mengahwinkan kerana keindahan. Dan orang Arab mengahwinkan kerana nasab dan keturunannya. Sedangkan orang Muslim mengahwinkan anaknya pada seseorang kerana melihat iman dan taqwanya. Anda tinggal memilih, mahu masuk golongan yang mana? Dan kahwinkanlah puterimu dengan orang yang kau anggap satu golongan denganmu.”
Pemilik kebun berkata: ”Aku rasa tak ada orang yang lebih bertakwa darimu.”

Akhirnya pemilik kebun itu mengahwinkan puterinya dengan Mubarak. Puteri pemilik kebun itu ternyata gadis cantik yang solehah dan cerdas. Ia hafal kitab Allah dan mengerti sunnah NabiNya. Dengan kejujuran dan ketaqwaan, Mubarak memperoleh nikmat yang agung dari Allah SWT. Ia hidup dalam syurga cinta. Dari percintaan pasangan mulia itu lahirlah seorang anak lelaki yang diberi nama “Abdullah”. Setelah dewasa anak ini dikenal dengan sebutan “Imam Abdullah bin Mubarak” atau “Ibnu Mubarak”, seorang ulama di kalangan tabi’in yang sangat terkenal. Selain dikenali sebagai ahli hadis, Imam Abdullah bin Mubarak juga dikenali sebagai ahli zuhud. Kedalaman ilmu dan ketaqwaannya banyak diakui ulama pada zamannya.

Dipetik dari:
Di Atas Sajadah Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, terbitan Ar-Risalah Product Sdn Bhd, Kuala Lumpur, cetakan ketiga Mei 2008.
Selengkapnya...

Surga Muslimah


"sesungguhnya apabila seorang suami menatap istrinya dan istrinya membalas pandang (dengan penuh cinta dan kasih), maka Allah menatap mereka dengan pandangan kasih mesra dan jika suami membelai tangan istrinya , maka dosa mereka jatuh berguguran di sela-sela jari tangna mereka (Hadist dari Abu said Al-Hudri)

"jika seorang istri itu telah menunaikan sholat 5 waktu dan berpuasa pada bulan Ramadhan dan menjaga kemaluannya daripada yang haram serta taat kepada suaminya, maka dipersilahkan masuk ke syurga dari pintu mana saja ia suka". (HR Ahmad dan Tabrani)

"Tidak di halalkan bagi istri yang beriman kepada Allah untuk mengizinkan seseorang masuk ke rumah suaminya . padahal suaminya tidak senang (HR Hakim)

"hak suami terhadap istrinya adalah istri tidak menghalangi permintaan suaminya sekalipun semasa berada di atas punggung onta, tidak berpuasa seharipun kecuali atas izinnya, kecuali puasa wajib. jika tetap dia tetap berbuat demikian, dia berdosa dan tidak diterima puasanya. dia idak boleh memberi (tanpa seizin suaminya), maka pahalanya untuk suaminya dan dosanya untuk dirinya sendiri. dia tidak boleh keluar dari rumahnya kecuali dengan izin suaminya. jika dia berbuat demikian, maka Allah akan melaknatnya dan para malaikat memarahinya hingga dia kembali bertaubat, sekalipun suaminya itu adalah orang yang alim." (HR Abu Daud Ath-Thayalisi dari Abdullah Umar)

"Sesungguhnya setiap istri yang meninggal dunia yang di ridhai oleh suaminya, maka dia akan masuk syurga." (HR Tarmidzi danIbnu Majah)
Selengkapnya...

Saturday, October 25, 2008

Rose

Rentangan waktu telah mengubur masa lalu
Ombak di pantai yang menjadi saksi..
Semua berahirnya kisah pilu itu...
Entahlah mungkin ini perjalananku....berakhir di tepian... Selengkapnya...