Home| Cerpen| Puisi| Ocehan| Lomba| Renungan

Monday, September 7, 2009

Malam Kedelapan Belas

Tak terasa ibadah puasa telah terjalani selama 17hari dan besok adalah hari yang ke 18..sepertinya waktu 1bulan berlalu begitu cepat, dan pada akhirnya bulan penuh ampunan ini akan pergi..sedih rasanya ditinggal bulan yang penuh berkah, sedih karena belum tentu Ramadhon tahun depan masih bisa ikut menikmati ibadah puasa seperti sa'at ini.

Ya Alloh semoga Ramadhon tahun depan aku masih bisa mengikuti..dan Insya Alloh tahun depan aku sudah tidak disini lagi, tepat dibulan ramadhon aku bisa kembali berkumpul bersama keluarga..inilah sebuah doaku, rencanaku, dan harapanku, semoga Alloh mengabulkan..amin, karena pada hakekatnya manusia boleh berencana, berdoa dan berusaha namun hasil akhir ada ditangan Alloh

Alhamdulillah..walau aku bekerja dengan keluarga non muslim..namun mereka menghormatiku dan membolehkanku untuk berpuasa, serta boleh sholat..dan yang paling membahagiakan adalah..aku diperbolehkan mengenakan jilbab, puji syukur kepada-Mu Ya Alloh, bila seorang hamba mendekatimu dengan berjalan maka Kau akan menyambutnya dengan berlari..inilah yang sa'at ini aku rasakan..trimakasih ya Alloh

Semoga ibadah puasaku tahun ini dan taun-tahun sebelumnya, bukanlah ibadah puasa yang sia-sia, dan semoga bila masih diberi umur panjang untuk bertemu kembali pada Ramadhon tahun depan..semoga ibadahku akan lebih baik lagi, dari pada tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya
Selengkapnya...

Wednesday, September 2, 2009

Puasa Ditanah Rantau

Sudah sepuluh puasa aku tak bisa berpuasa bersama keluarga atau istilahnya ngumpul sa'at berbuka puasa ataupun sa'at sahur..ini disebabkan karena aku berada jauh dari mereka, aku ada ditanah antah berantah untuk mengkais rezki di negeri yang dalam mimpipun belom pernah aku kenal sebelumnya

Puasa ditanah rantau meninggalkan kesan tersendiri..kita diuji untuk bangun mempersiapkan segalanya sendiri dan jauh dari suasana puasa..karena penduduk aslinya mayoritas bukan beragama Islam, dan keluhan yang paling mendasar adalah sa'at puasa jatuh pada musim panas..bisa hingga 18jam kita puasa, sebaliknya bila puasa jatuh pada musim dingin, kita puasa hanya sekitar 10jam, ini karena semua merupakan perubahan musim..sebab dinegeri rantau ada 4musim yaitu: musim panas, dingin, semi dan gugur

10tahun yang lalu..kala itu umurku baru 18tahun..Ayahku telah tiada Ibuku mengidap sakit jadi aku harus berjuang untuk biaya hidupku sendiri serta biaya hidup Ibuku...mulailah aku dengan petualanganku, pindah dari satu pulau kepulau lain, dan pulaupun merubah jadi negara..dari negara satu kenegara lain..apa bekalku sa'at itu..? bekalku hanya sebuah tekad dan tanggung jawab yang berada dipundakku

Awalnya setelah 5tahun ditanah rantau aku ingin pulang untuk merawat Ibundaku..namun rencana tinggal rencana..sa'at belum genap 5tahun Ibundaku sudah pergi menghadap Alloh lebih dulu tanpa menungguku untuk kembali kesampingnya..setelah itu akupun berubah pikiran, aku terus saja menambah kontrakku hingga kini berjalan 10tahun, tepatnya puasa kesepuluh aku jauh dari keluarga

Sebenarnya aku tak terlalu menghitung telah berapa puasa aku jauh dari keluarga..tapi kemaren sore aku dikejutkan SMS dari kakak perempuanku yang menanyakan kapan aku bisa pulang dan berlebaran dengan keluarga, akupun segera menelpon balik untuk memberi tahukan bahwa lebaran ini aku belum bisa pulang dan berkumpul bersama keluarga

Akhirnya kakak bilang begini "tahun kemaren kamu bilang tahun depan..dan tahun ini ternyata belum bisa pulang..terus tahun depannya itu kapan..?bila uang terus yang kamu cari, kamu akan merasa kurang terus kerena itu sudah sifat dasar manusia..tengoklah umurmu sudah tak muda lagi,,kamu telah berumur 28tahun"

Setelah kakak bilang begitu akupun tersentak kaget..tak terasa umurku memang sudah 28tahun..umur yang kata orang sudah matang, tanpa kusadari 10tahun telah aku lewati tanpa tahu apa hasil yang aku peroleh selama 10tahun ini, insya Alloh puasa tahun depan aku akan pulang dan berkata "good bye" pada tanah rantau yang telah memberikan beribu pengalaman, termasuk pengalaman puasa Ramadhan
Selengkapnya...

Puisi Dari Deddy

Jemariku tak elok dan tak lentik ,
hingga rangkaianku tak seperti lapisan pelangi yang indah ,
namun akan ku coba memainkannya ,
kala ku lihat engkau menggapai satu tangga dalam hidup ini

jika helaan nafas adalah karunia ,
maka berada di dalam lingkaranmu ,
adalah sesuatu yang berarti bagiku

kini saat kau tapaki satu warna yang baru ,
ku harap engkau bijak memainkan warna dalam kanvasmu ,
agar lukisan mu terlihat indah ,
dalam segala cuaca yang kau dekap

ini hari tidak lah berarti apa apa ,
hanya secuil waktu yang terhela ,
dari sekian waktu yang akan kau jejali ,

kini tak ada yang bisa ku beri ,
hanya beberapa kalung doa yang kupunya ,
agar engkau semakin bijak dalam hidup ,
hingga kuas yang kau toreh ,
akan menjadi makna dalam setiap perjamuan hidupmu ...
Selengkapnya...