Home| Cerpen| Puisi| Ocehan| Lomba| Renungan

Sunday, May 16, 2010

Terdampar 12jam

pada bulan februari 2010 aku pulang keIndonesia dengan izin dari majikan selama 3hari..aku pulang karena ada sesuatu yang harus kuselesaikan, dengan tekad bulat aku pesen tiket pesawat chatay pasific dengan tujuan Hong Kong-Jakarta Jakarta-Hong Kong dengan harga tiket -+ HK $3500

jam menunjukkan pukul 9:00 pesawat tinggal landas dari Hong Kong international airport, setelah 4jam mengarungi perjalan udara tibalah aku ke Indonesia international airport Soekarno-Hatta..begitu turun dari burung besar bikinan manusia itu akupun menyalakan Hp yang ada disaku celana..segera kukirimkan SMS pada seseorang yang berkepentingan denganku "halo mas..rose sudah sampe bandara..mas dimana..?" bunyi SMSku..ku tekan tombol send..tak lama kemudian SMS masuk ke HPku "mas ada diluar bandara..keluar saja pas didepan pintu jemputan nanti kamu akan temui mas" setelah beres di imigrasi akupun berjalan menuju pintu keluar bagitu hendak keluar..aku dicegat oleh petugas yang berseragam..dan bapak-bapak petugas itu bilang "kamu TKI ya mbak..? lewat sana kalau TKI" sambil menunjukkan tulisan gede-gede yang terpampang disana "SELAMAT DATANG PAHLAWAN DEVISA"

"Maaf pak..saya dijemput..jadi saya harus ketemu dulu dengan orang yang mahu menjemput saya" rayuku pada bapak-bapak berseragam itu "tidak bisa mbak..kalau mbak tetep ngotot mahu lewat jalur ini..harus bayar Rp 750.000" kata bapak-bapak itu tanpa sungkan "kenapa harus begitu..?" tanyaku tiada mengerti "ya memang begitu..kan sudah sesuai dengan aturan pemerintah kalau TKI dari luar negeri tidak boleh dijemput oleh siapapun untuk menjaga keselamatan TKI agar tak menjadi korban perampokan" bapak berseragam itu menjelaskan" "apakah bapak kira Rp 750.000 itu bukan penipuan..? saya tak akan mahu memberikan Rp 750.000" kataku sengit "kalau mbak tidak mahu silahkan ikut jalur TKI" sambung bapak berseragam itu dengan sewot

dengan berat hati dan tak henti-hentinya ngedumel ditambah perut laper aku ikut jalur TKI..jam 14:00 kami diangkut dari terminal 2 ke terminal 3..disana aku masih dihadapkan lagi dengan petugas berseragam yang so' banget, setelah selesai mengurusi administrasi aku dipersilahkan menunggu, disana banyak sekali kulihat para TKI yang akan pulang kekampung halaman mereka..diterminal 3 ini kalau ga pinter-pinter ngomong pada petugasnya maka prosesnya akan lama sekali..ada yang seharian belum juga didata, dan dibandara 3 ini banyakl sekali pungli-pungli yang tak bertanggung jawab..pokoknya banyak cerita duka disana, dari Luar negeri paling lama hanya 10 jam..tapi bila sudah masuk keterminal 3 bisa 2hari dech disana..inilah yang mereka klaim sebagai tanggung jawab untuk keselamatan pahlawan devisa..sungguh naif memang

kembali keceritaku..setelah aku puas tanya-tanya sama para TKI yang ada diterminal 3 akupun sabar menungu..1jam kulewati dengan anteng, 2jam aku bertahan, 3jam perutku keroncongan tapi tak ada uang, 4jam tak kuasa aku menunggu..aku lapor kepetugas..kalau bisa pulangku dipercepat..nanti akan kubayar lebih kalau sudah sampai rumah rayuku si petugas meng iyakan dengan menanyakan berapa lama aku di Hong Kong, kujawab dengan jujur aku di Hong kong 5tahun..5jam menunggu aku belum juga dipanggil untuk diberangkatkan, kucoba untuk bertahan dengan perut semakin lapar..6jam aku tak kuat kembali aku lapor kepetugas sambil nangis antara marah, sebel, lapar dan capek..tertumpah sudah..si petugas bilang "sabar tunggu 1jam lagi ya" sambil menyodorkan sebotol aqua padaku..kembali aku harus rela menahan segalanya untuk waktu 1jam lagi dan tepat pada pukul 21:00 aku dan beberapa teman yang tujuannya JABODETABEK" diangkut bareng

Tak kuat menahan segalanya dimobilpun aku tertidur dan pada pukul 01:00 dini hari aku sampai ketempat tujuan dengan selamat..dengan ditungguin oleh orang yang berkepentinagn denganku dan seorang temannya..kasihan banget mereka rela tidur malem hanya untuk menunggu kedatanganku, begitu sampai rumah sopir dan beberapa temannya yang mengantarkan aku minta uang imbalan..untung sama si mas ga dikasih banyak..apakah aku terlalu kasar bila mengatakn mereka itu "Mata Duitan" mengambil kuntungan dari orang yang kepepet..tapi itulah kondisi birokrasi di Indonesia..menggenaskan bukan..?

No comments: