Home| Cerpen| Puisi| Ocehan| Lomba| Renungan

Friday, July 23, 2010


Dara begitulah orang memanggilnya, orangnya manis berlesung pipi kanan dan kiri, tingginya tak lebih dari 160cm sedang beratnya 5okg tinggi dan berat badan yng seimbang untuk ukuran wanita Indonesia, kulitnya sawo matang dengan rambut panjang tergerai indah , bila seorang lelaki yang menilainya pasti telah ber anggapan bahwa Dara adalah wanita yang punya ukuran tubuh sempurna, sedang sifatnya manja dan sedikit keras kepala, apapun yang dimauinya harus terlaksana..keukeuh begitulah kata orang, Dara anak kedua dari dua bersaudara, Ibunya menderita lumpuh sedang Ayahnya sudah meninggal sa’at Dara masih duduk disekolah dasar

Semenjak Ibunya lumpuh satu-satunya orang yang memenuhi segala kebutuhan Dara adalah sang kakak, dan kakaknyapun tak punya keahlian dibidang tertentu biasanya hanya menjadi buruh tani di ladang orang-orang yang membutuhkan tenaganya, begitu Dara telah lulus SMA Dara berkeinginan mencari pekerjaan untuk menggantikan kakaknya, Dara sudah tak sanggup lagi melihat kakaknya memebanting tulang demi Dara dan juga Ibunya, maka sa’at ada orang menawarinya untuk bekerja di HongKong Darapun langsung mengiyakan, dengan berat hati kakak dan Ibunyapun merelakan Dara bekerja keluar negeri demi masa depan mereka

Akhirnya dengan modal restu Ibu dan kakak Dara berangkat ke HongKong dan sebelum diberangkatkan Dara terlebih dahulu dimasukkan kepenampungan para TKW yang akan diberangkatkan kebeebagai Negara tujuan antara lain, HongKong, Taiwan, S’pore, dan Malaysia, dengan tekun Dara mengikuti semua pelatihan serta aturan dipenampungan, pada genap 6bulan dipenampungan Dara diberangkatkan ke HongKong

Sa’at pertama menapakkan kaki di HongKong decak kagum yang terlontar dari bibir Dara..betapa Negara kecil bagian dari China itu sungguh menajubkan disepanjang jalan berjejer gedung-gedung bertingkat dan keramaian betul-betul sempurna di HongKong, namun walau begitu sepertinya tertata rapi sekali nyatanya tak ada samaph sedikitpun disepanjang jalan yang dilewatinya, jauh beda dengan Indonesia Negara tercintanya dimanapun kaaki melangkah pasti disana ditemui gundukan sampah yang menebar bau tidak sedap

Di HongKong Dara bekerja jadi pembantu dengan job menjaga orang tua, dari pertemuan pertama Dara telah menyimpulkan kalau nenek yang akan dirawatnya begitu baik, dan dugaannyapun tak salah nenek begitu baik dengannya juga anak-anak nenek berlaku baik padanya tak sedikitpun meremehkannya, bahkan Dara mendapat panggilan kesayangan dari mereka yaitu “Dala mui-mui” (Adik Dara) begitiulah karena memang orang Hongkong tak bisa mengucapkan “R” secara sempurna beda dengan orang Indonesia, pertama mendengar panggilan itu Darapun tersenyum-senyum sendiri, tapi pada akhirnya terbiasa juga

Tak terasa waktu berlalau begitu cepat pun orang-orang saling berlomba untuk menjadi yang tercepat dalam meraih keinginan dan cita-cita Dara termasuk diantaranya, gajian pertama uang Dara hanya bersisa Hk $370 karena yang HK $3000 harus diserahkannya untunk pihak yang memberangkatkan serta pihak yang mengurusinya disini yang menamakan diri Agent atau PT kalau di Indonesia, masalah potongan gaji ini amat sanagt menyengsarakan bagi pihak pekerja karena dipotongnya tak tanggung-tanggung yaitu selama 7bulan gaji, masa potongan gaji dijalani Dara dengan sabar..dan sisanya sebisa mungkin Dara mengirimkan untuk Ibu dan Kakaknya dikampung halaman, setelah masa potongan gaji berakhir Dara diberi hak libur sekali dalam seminggu tepatnya dihari minggu..dari sisnilah Dara bisa berjumpa dengan sesame pekerja dari Indonesia yang didominasi 99.9% wanita, Dara begitu senang menikmati hari liburnya apalagi ada tempat yang namanya taman Victoria..disanala kebanyakan pekerja dari Indonesia menghabiskan jatah hari liburnya, maka setiap hari minggu taman Victoria bagai kampong jawa..karena kebanyakan dari mereka menggunakan bahasa jawa termasuk Dara
Di Taman Viktoria banyak yang berkelompok-kelompok dengan masing-masing gengnya, ada yang tekun belajar menjahit, ada yang joget-joget dengan lincah, ada yang mengaji dengan khusyu’ dan masih banyak lagi, ada juga beberapa orang yang memakai pakaian amat minim dan bergandengan dengan lawan jenis, lelakinya ada yang berkulit sawo matang, putih, bahkan hitam, juga ada cewek yang berpenampilan tomboy dan menggandeng cewek yang berpenampilan sexy..ah entah tenatng hal ini Dara tak mahu ambil pusing, Dara termasuk yang biasa-biasa saja tak terlalu neko-neko

Sa’at setahun di HongKong bulan berkenalan dengan teman yang sangat mahir dengan computer, Darapun tertarik dan ingin belajar..diajaklah Dara ke sebuah warnet serta dibikinkah Yahoo ID atau yang lebih dikenal YM yahoo messenger, setelah berkenalan dengan dunia chating Dara semakin ketagihan apalagi teman dilist yahhonya sudah banyak, semakin tak bisa beranjaklah Dara dari warnet langganannya

Hingga suatu hari berkenalanlah Dara dengan seorang pemuda yang bernama Ahmad
Ahmad: buzz
Dara:buzz
Ahamad: hi
Dara: hi jg
Ahmad: boleh kenalan
Dara: tentu
Ahmad: aku Ahmad, 30 male semarang, km?
Dara: Dara 25 F pati
Ahmad: jadi Dara jawa tengah juga ya..? pati sama semarang kan ga begitu jauh 3jam lah akalu ditempuh dengan kendaraan umum, bener ga?
Dara: iya bener aku orang pati
Ahmad: ker dimana atau masih kul
Dara: aku pembantu (icon senyum)
Ahmad: dimana..?
Dara: di Hongkong
Ahmad: oo..dah lama..?
Dara: belum baru setahun

Setelah percakapan Itu Ahmad menghilang tanpa pamit..mungkin Ahmad menyesal berkenalan denganku karena aku seorang pembantu begitulah pendapat Dara, pada sa’at yang lain tiba-tiba Ahmad nongol lagi dan memninta maaf karena kemaren minggu yang lalu tak sempat untuk pamit, kali ini Ahmad menjelaskan kalau dia mahu ke Sumatra untuk bekerja jadi tak bisa online untuk chating dengan Dara, maka Ahmad memberanikan diri untuk meminta no HP Dara..dengan sedikit bujuk rayu Dara akhirnya memberikan no HPnya kepada lelaki yang belum pernah ditemuinya

Waktu berjalan, jarum jam berputar komunikasi Dara dengan Ahmad terus berkibar ( ah kaya bendera aja) walau tak lagi memalui Chating , namun berubah melalaui telpon dan SMS berbagi cerita, berbagi canda, menangis bersama tertawa berdua, hal ini menimbulkan benih aneh dihati Dara..bagitupun yang dikatakan Ahmad pada Dara entah benar ataupun hanya membual

Pada suatu malam 2bulan setelah perkenalan Ahmadpun menyatakan cintanya pada Dara, hati Dara berbinar mengiyakan dan menerima pernyataan cinta dari Ahmad serta ditelannya bulat-bulat tanpa dibolak tanpa dibalik apalagi dipikir secara matang dengan logika dan pikiran dewasa, sama sekali tidak karena hatinya telah tertusuk panah asmara, hari-harinya dirasa sangat indah berpuluh-puluh kartu telpon prabayar yang harganya tak murah tak lagi dihiraukan, bahkan sosialisasi dengan teman-temannya mulai dikesampingkan..dihatinya dijiwanya hanya ada Ahmad, kirim uang kekampung halaman untuk Ibu dan kakakpun terpangkas semakin kecil dan puncaknya Dara tak kirim sam sekali Dara benar-benar lupa daratan, Dara lupa temapt berpijak, Dara terseret kesebuah ilusi cinta maya yang memabukkan

Puncak kebodohannyapun dimulai, sa’at Ahmad mengatakn butuh uang untuk ini dan itu Dara dengan cepat mengirimkannya untuk Ahmad tanpa beban, Ahmad berjanji akan menikahi Dara begitu samapi di Indonesia , Dara bahagia..rencapun tersusun dengan rapi diotaknya, waktu berlalu tibalah sa’atnya Dara pulang keIndonesia, sengaja Dara tak member tahu Ahmad waktu kepulangannya dengan tujuan untuk memeberi kejutan dengan tiba-tiba nongol didepan rumahnya, ah Dara sudah membayangkan tentu Ahmad akan begitu bahagia

Pesawat yang ditumpanginya akhirnya mendart dibandara Ahmad Yani semarang, karena Dara berencana kembali keHongKong setelah nikah dan nenek memberinya waktu libur 1bulan maka tak banyak barang yang dibawanya cukup dengan tas gendong dan koper kecil saja, berbekal alamat yang diberikan oleh Ahmad padanya, dan Ahmad juga yang dari Sumatra telah kembali kesemarang, Dara berkeinginan menemui kekasih Mayanya tanpa pulang kerumah Ibunya terlebih dahulu

Diujung Bandara semarang banyak tukang becak mangkal disana..Dara bertanya dengan sopan pada abang-abang becak tentang alamat yang tertera disecarik kerta, salah satu abang becakpun mengantarkannya kelamat yang dituju “saking pundi mbak panjenengan..kok piyambakan..?” Tanya abang becak pada Dara sa’at Dara baru saja menghempaskan pantatnya dijok becak “dari Jakarta pak..mau kelamat ini dan bertemu Ahmad, apa Bapak mengenal Ahmad..?” Dara balik pertanya “Ahmad anaknya pak Suroto ya..? nama lengkapnya niku Ahmad kasim..iya saya kenal dan hari ini Kasim kui nikah..?opo samapean tamu undangane mbak..?”

Deg..hati Dara tiba-tiba terasa sakit dan remuk redam..walau begitu Dara masih positif thingking semoga yang dimaksud oleh abang becak bukan Ahmad yang menjadi kekasihku jerit hati bulan “oh..iya pak saya tamu undangannya” terpaksa Dara berbohong untuk menutupi ketidak enakan hatinya “ooo..ternyata banyak juga ya tamu undangane anake Suroto kui, maklum memang bocahe pernah kerjo neng ndi-ndi , tapi ndilalah entuk bojo kok ya tonggo dewe” mendengar uraian abang becak dar hanya diam dan medengarkan saja tanpa menimpali..akhirnya percakapanpun berhenti begitu saja

Tepat didepan rumah yang sedang ramai punya gawe Dara turun setelah membayar ongkos becak Dara berjalan kearah pengantin yang sedang duduk berdua dipelaminan, wajah kedua mempelai terlihat amat bahagia, banyak mata yang memandang Dara..namun Dara tak peduli ditahannya airmata yang sudah mulai mengambang Dara terus saja berjalan kedepan kedua mempelai..begitu samapi didepan keduanya Dara mengulurkan tangan “Selamat ya mas Ahmad atas pernikahanmu..semoga kebahagiaan membersamaimu, dan kedatangan Dara kesini semoga menjadi kado terindah buat hari bahagiamu” dara berkata dengan susah payah menyembuntikan airmata sejenak dara terdiam “dan pernikahanmu inipun akan menjadi kado buatku..trimakasih”

Setelah berucap begitu dara melenggang pergi dengan airmata berurai..dia bertekad akan melupakan kisah mayanya bersama Ahmad, Dara menyetop becak untuk dan menaikinya samapi diteminal, diterminal itulah dia mencari bus yang kana membawanya kerumah Ibundanya, samapi dirumah Ibundanya orang-orang pada kaget karena pulang tak memberikan kabar terlebih dahulu, 3hari dirumah seorang guru SMP datang melamar padanya “sudikah kau menjadi Ibu dari anak-anakku..?”

Coretan asal..cerpen ngawur

No comments: