Home| Cerpen| Puisi| Ocehan| Lomba| Renungan

Monday, December 29, 2008

Kenangan Terakhir Bersama Ayah

kisah ini terjadi pada 9thn yng lalu, saat aku masih duduk di kelas 2 SMU, dan umurku saat itu tepat 17thn, tahu sendiri kan umur 17thn adalah umur dimana kita ingin mencari jati diri kita sendiri tanpa embel-embel kita anak siapa, tapi yang ada dalam pikiran kita saat itu adalah siapa kita dan ingin menunjukkan bahwa kita ada dan di akui begitu juga yang terjadi denganku saat itu..

dan pada saat umur-umur ini kita mulai tertarik dengan lawan jenis, rasanya ber debar-debar gitu kira-kira saat ketemu dengan orang yang kita suka, entah ini termasuk dalam kategori cinta pertama atau boleh juga di golongkan dalam cinta monyet, susah aku untuk mengartikannya..

Nah begini ceritanya...pada saat itu aku tertarik pada seorang cowok dia adalah kakak kelasku, dan ternyata dia juga suka sama aku walau tak pernah di katakannya..dan pada malam harinya dia ngajakin aku jalan, dalam hati aku seneng atas ajakannya itu..tapi aku tahu ayah pasti tak akan mengizinkanku, tentang hal ini akupun mulai berpikir keras dan tetap bersikeras mengatakan iya atas ajakannya..

dan malam pun tiba, saat Ayah belum pulang dari Mushola, aku pun nyuri waktu untuk keluar lewat jendela kamarku, sedangkan kamarku aku kunci dari dalam dengan maksud untuk mengelabui Ayah hingga beranggapan aku sudah tidur...nakal ya aku..

aku pun menemui si cowok itu, dan ternyata dia telah menungguku dengan ke dua temannya..ahkirnya kamipun jalan ber 4, padahal acaranya sich cuma jalan-jalan sebentar setelah itu di sambung dengan makan bakso, selesai makan bakso akupun di antar pulang oleh mereka 3 sekawan..

malang tak dapat di tolak..mujurpun tak dapat di raih, sial bagiku saat itu karena Ayah telah menungguku di depan pintu, akupun segera lari tunggang-langgang mencari tempat bersembunyian..tapi gawat Ayah mengejarku dan sudah dapat di pastikan kali ini aku tertangkap..

Akhirnya aku pun di giring kerumah..dan akupun mengaku salah karena tidak minta izin lebih dulu, namun anehnya Ayah tidak marah saat itu cuma Ayah berkata.."lakukanlah apa yang ingin kamu lakukan, tapi bertanggung jawablah atas apa yang telah kamu lakukan"

"dan hukuman yang pantas buatmu saat ini adalah angkat kaki dari rumah ini" sambungnya..

setelah berkata begitu Ayahpun masuk ke kamarnya, dalam hati aku pun bersyukur tidak di rotan seperti biasa bila aku telah melakukan salah, kali ini aku hanya di suruh angkat kaki..batinku dengan senang, akupun dengan cepat berdiri dan angkat kaki sebelah, dalam hati aku sempet bertanya..."kenapa Ayahku baik hari ini..?"

setengah jam berlalu ayahpun keluar, mungkin untuk memastikan aku sudah keluar rumah atau bagaimana.., namun melihatku dengan kaki sebelah terangkat Ayahpun tersenyum dan berkata.."ngapain kamu dek..?" yang langsung kujawab dengan diplomatis "angkat kaki Ayah..bukankah tadi Ayah menghukumku dengan angkat kaki..?'' dengan mengelus kepalaku Ayah menyahut.."iya dek, angkatlah sampai pagi" ..

dan ternyata ini merupakan kenangan terakhir kenakalanku, karena setahun setelahnya Ayah di panggil oleh-Nya, di saat aku belum sempat bikin kenakalan baru..hehehe

No comments: