Home| Cerpen| Puisi| Ocehan| Lomba| Renungan

Monday, December 29, 2008

Rasaku Pada Maya

alam ini hujan turun dengan derasnya, suara petir yang menggelegar menambah ciutnya nyali untuk turun dari tempat peraduan mengambil air wudhu, dan hal ini juga terjadi pada diriku walau mata ini tak bisa di picingkan sedikitpun padahal hari sudah mulai dini, entahlah ada apa gerangan kiranya, tak biasanya diriku tak bisa tidur seperti malam ini, hingga aku teringat percakapan 2tahun yang lalu dengan teman-temanku, saat baru-barunya aku kenal dunia cyber.

2tahun yang lalu si Rina temanku bercerita "eh tahu ngak aku suka sama cowok lewat chating, aku sendiri ngak tahu alasannya kenapa sehingga aku bisa suka sama dia, namun hal ini bener, aku punya debar-debar yang tak ku mengerti artinya bila lagi chat dengannya aku salah tingkah dan rasanya gimana gitu" cerita Rina dengan mimik serius, "iya Rin aku pun lagi menjalin hubungan jarak jauh sama seseorang yang ketemunya lewat dunia cyber juga, dan kita enjoy-enjoy aja jalaninnya, cuma modalnya harus saling percaya gitu aja" sambung si Arum

"Ah mana mungkin kalian bisa jatuh cinta hanya lewat dunia maya yang tak bisa saling bertatap muka dan ingatlah maya bukanlah nyata, iya didepan kamu dia para cowok itu ngomongnya seakan bisa di percaya, tapi kan kalian ngak tahu di belakangnya, apalagi jaraknya terpisah oleh waktu, gunung dan samudra, apa mungkin cinta tanpa berlandaskan logika..?"bantahku denagn argument yang ber api-api

Serempak merekapun menjawab "apakah kamu berani bertaruh bahwa kamu tak akan jatuh cinta lewat dunia cyber..?" tantang mereka terhadapku "iya aku berani bertaruh bahwa aku tak akan jatuh cinta sebelum aku bertatap muka dengan orangnya" jawabku saat itu tanpa pikir panjang..

"ok non kami tunggu kabar selanjutnya" kata mereka sambil tersenyum mengejekku..

Hari berganti, bulan berlalu, tahunpun telah berganti baru, aku bisa menunjukkan pada mereka kalau aku tak punya rasa pada dunia maya, "ah ternyata kamu memang bener-bener berani bertaruh beneran ya bulan, janji yang telah kamu ucapkan setahun yang lalu kamu tepati, tapi hidup masih berlanjut dan masih ada hari besok,siapa tahu besok bila ketemu yang cocok kamu bisa jatuh cinta lan..?" kata mereka membuatku sedikit tersinggung " aku bukan kalian dan akan kubuktikan omonganku" kataku dengan nada optimis..

Namun saat ini malam ini, aku harus menelan mentah-mentah omonganku itu karena aku mulai punya rasa pada maya, hari-hariku di jajah oleh bayangan dirinya yang ku kenal lewat dunia cyber, ingin ku membuang segala rasa ini, tapi ternyata aku tak sanggup melakukan semua itu berawal dari kata-katanya yang tak akan pernah ku lupa " maya itu adalah sarana dan bisa menjadi nyata bila kita ada niat untuk menyatakannya" mulai dari situlah aku punya pandangan lain tentang maya ini..

Kini aku mulai merindukannya, merindukan candanya, merindukan petikan gitar dan suara khas nyanyiannya, bila dia tidak online hati resah tak karuan dan biasanya aku hanya bisa mengadu pada dinding-dinding tembok kamarku yang sudah berubah warnanya..

Sebenarnya aku pun belum tahu apakah dia punya rasa seperti apa yang aku rasakan..?atau dia hanya menganggapku tak lebih dan tak kurang hanya sebagai teman belaka, sungguh semua ini makin menyiksaku, sekarang aku tak tahu harus bagaimana...?biarlah waktu yang menentukan semuanya, bila nanti aku tak kuasa meraihnya aku rela dan menerima..

Di ambang keraguan

Bila malam datang ku coba tanya pada rembulan

Namun Bulan tak pernah memberiku jawaban

Ku beralih tanya pada bintang

Bintangpun hanya berkedip nakal

kutanya pada malam gulita

malampun membisu dan tak bersuara..

Bila saatnya pagi yang datang

Kucoba lagi bertanya pada angin yang berhembus

Namun anginpun berlalu tanpa kata

Ku bertanya pada embun pagi yang setia

Embunpun diam dan tak mengindahkan..

Terus pada siapa lagi ku harus bertanya..?

Apakah harus bertanya langsung padanya..?

Namun aku tak punya nyali untuk bertanya padanya

Aku harus bagaimana..?

Keraguaan ini semakin menghimpit dada..

Ini hanyalah cerpen, sungguh..

Bulan: 15-06-08

No comments: