Home| Cerpen| Puisi| Ocehan| Lomba| Renungan

Thursday, February 11, 2010

Aku dan wanita itu

Aku mengenal pria itu lewat dunia yang tak teraba namun terasa, dan banyak orang bilang namanya dunia maya..aku mengenal sosok pria itu lewat tulisan-tulisannya yang penuh kelucuan tapi bermakna, 10bulan yang lalu aku mengenalnya tepat saat purnama, kini telah 3bulan dia menghilang, dan 3bulan yang lalu saat purnama tak aku sangka itu merupakan chat terakhir dengannya, saat aku telah selesai merampungkan kerjaan aku buka YM dan mendapati pesan offline darinya yang tak lain merupakan puisi indah..(itu bagiku) bagini puisinya dan termasuk puisi terakhir yang aku terima darinya :

Getaran Gita Rindu

gita rindu mengalun perlahan
membuai serpihan harap
kasih yang kau semai di batin ini
berbunga tak bermusim

gemuruh ombak menjilati pantai
rinduku tak pernah terkikis
karang yang tegak tak tergoyah
cintaku lestari di dekap sepi

bebatuanpun setia menemani sungai
air mengalir tetap jernih
sampai kelak raga tak bernyawa
cintaku tetap sebening embun

Setelah kubaca puisinya akupun menyapanya lewat YM
Aku : kanda..apakah udah lama menunggu..?bagus puisinya, thx kanda :)
Dia : iya..dinda baru selesai ya kerjanya..?udah mandi belum sayang..?udah makan belum sayang..?
Aku : udah semuanya..udah cantik udah wangi :D
Dia : dinda..besok kanda harus kembali ketanah air, Ibu kanda sakit..dinda harus percaya sama kanda..kanda sayang dinda dan tak akan pernah melupakan dinda..percayalah pada kanda dinda..
Aku : Ibu sakit apa..?emangnya kanda udah dapat tiket untuk kembali ketanah air besok..?kenapa mendadak sekali..? apakah sebelumnya sudah kanda rencanakan kalau kanda mahu kembali ketanah air..tapi kanda sembunyikan dari dinda..?
Dia : iya Ibu sakit, mag akutnya kambuh..dan bisa ga bisa kanda harus selekasnya pulang..semua dadakan dinda, dan yang mengurus tiketnya semua Bos kanda..jadi kanda ga tahu menahu tentang tiket..kanda terima bersih
Aku : doa dinda untuk Ibu semoga selekasnya sembuh..amin, apakah kanda akan balik lagi atau ga..?
Dia : masalah itu harus kanda pikir-pikir lagi..sekarang kanda belum tahu, nanti kalau udah sampai ditanah air kanda kabarin ya
Aku : icon khawatir
Dia : lihatlah dinda..malam ini cuacanya sangat indah, lihatlah purnama disana, menjadi saksi kita, malam ini malam purnama keenam kita dinda, dan bulan purnama menjadi saksi kanda berucap setia dan akan segera ngasih kabar sama dinda begitu kanda sampai ditanah air..kanda mencintai dan menyayangimu dinda, jadi janganlah dinda khawatir
Aku : iya dinda akan menunggu kabar dari kanda
Dia : dinda berjanjilah dinda akan setia menjaga cinta kanda, dan akan menunggu kanda memberi kabar kedinda
Aku : ya dinda berjanji akan setia, dan kanda juga harus berjanji akan sesegera mungkin ngasih kabar ke dinda apapun yang terjadi
Dia : iya kanda berjanji begitu sampai ketanah air, kanda akan langsung memberi kabar ke dinda..dan sekarang kanda mau beres-beres dulu ya
Aku : iya..
Dia : ya udah dinda bobo dulu gih dah malem..hati-hati ya dinda disaat kanda belum ngasih ke kebar sama dinda
Aku : baiklah kanda..kanda juga hati-hati dan ingat janjinya, disini dinda menunggu
Dia : tentu kanda akan mengingatnya..met bobo kekasihku, ambillah selimut kasihku sebagai penghangat tidurmu, kanda mencintaimu dinda :-h
Aku : trimakasih kanda :-h

Setelah mengucap salam..berakhirlah chating malam itu, dan besoknya sekitar jam 21:00 malam dia menelponku untuk pamitan..setelah berpesan hati-hati dan mengucap seribu janji diapun menutup telponnya karena akan berangkat 10menit lagi, dengan linangan airmata aku melepasnya..dan doa tulus selalu terucap untuknya, semoga selamat sampai tujuan.

Hari pertama aku menunggu kabar darinya..namun tiada kuterima, seminggu berlalu berita darinya belum juga ada..aku masih positif thingking, kutunggu hingga sebulan..belum juga ada kabar beritanya, aku mulai gelisah..namun masih kutunggu, satu bulan berlalu, dua bulan terlewati belum juga kabar kuterima..kini bulan ketiga aku dalam penantian..lagi-lagi aku harus kecewa

Dan bulan keempatnya, akupun pulang ketanah air (sebelumnya aku di S'pore) setelah sampai ketanah air berbekal namanya aku berusaha mencarinya dengan modal nekat karena tanpa alamat dan tanpa photo dirinya, tujuanku adalah kotanya..dikotanya aku mencari sosoknya, setiap orang lewat aku tanyai siapa tahu ada yang kenal

Tak ketinggalan tiap sudut rumah dan warung kopi aku singgahi untuk menanyakan satu nama..yaitu namanya, hingga setelah hari hampir sore sekitar jam 3 an ada seorang pemuda yang berlari-lari menuju diwarung kopi yang aku singgahi

Pemuda itu dengan napas tersengal memberitahukan bahwa orang yang tadi pagi mengalami kecelakaan kini nyawanya tak tertolong dan sudah dibawa kerumah duka, orang-orang yang ada diwarung kopipun semua menghampur kerumah duka..tak ketinggalan aku juga turut serta

Disana kulihat pemandangan yang amat tragis..seorang yang terbaring dengan kain putih menutup sekujur tubuhnya dan disampingnya ada seorang wanita muda yang meraun-raung sambil memeganggi perutnya, aku tak kuasa melihatnya, aku turut menangis..karena aku yakin mereka adalah pengantin baru dan wanita muda itu tengah mengandung buah hati dari orang yang kini terbujur kaku

Aku hendak beranjak pergi..namun hatiku mencegahnya dan bahkan ingin melihat wajah dari orang yang telah terbujur kaku itu..hingga aku beranikan diri untuk maju, dan sa'at ada orang membuka penutup kain putih itu..aku kaget, dan hampir saja aku pinsan Innaillahi ternyata yang mendapat kecelakaan adalah seseorang yang aku cari, aku menyakinkan diriku bahwa itu bukan dia..namun hatiku menolak..hatiku mengatakan benar itu adalah dia yang aku cari

Sebelum aku pinsan..akupun mundur, mencari tempat untuk duduk..jauh dari kerumunan orang, aku menangis..hingga ada seorang perempuan yang menghampiriku "apakah kamu mengenal siapa yang kecelakaan itu..? dan kamu siapa..?sepertinya kamu bukan orang sini ya..?" tanyanya penuh selidik "iya aku bukan orang sini..dan aku datang untuk mencarinya, dia adalah temanku saat bekerja diluar negeri dulu..bukankah dia yang bernama Dani, dan pulang 4bulan yang lalu..?" jawabku sekaligus bertanya

"iya dia bernama Aa Dani..namun orang-orang disekitar sini lebih mengenalnya dengan sebutan Jagor, dia menikah 3bulan yang lalu, dengan pilihan keluarganya, karena Ibunya sakit..dan sebelum pergi untuk selamanya ingin menyaksikan putra pertamanya menikah dulu, awalnya Jagor ga mau menerima gadis pilihan keluarganya karena dia bilang telah punya gadis yang bakal dipinangnya, tapi gadisnya masih diluar negeri..dan 4bulan lagi baru akan pulang, namun karena kondisi Ibunya yang tidak memungkinkan untuk bertahan..dengan ikhlas dia meneriam gadis pilihan keluarga, dan saya masih saudaranya..anak dari pamannya " jawab perempuan itu panjang lebar

"oh jadi begitu pokok masalahnya..kenapa dia ga memberi kabar pada gadisnya yang diluar negeri disa'at dia telah sampai ditanah kelahirannya..mangapa juga sa'at Ibunya menyuruh menikah dia tak kasih kabar kegadisnya..?" tanyaku tanpa aku sadari

" kalau masalah itu saya ga begitu tahu..karena dia ga pernah curhat pada saya, tapi saya yakin..dalam berumah tangga dengan gadis pilihan keluarganya dia tidak bahagia, tapi walaupun begitu dia pria yang bertanggung jawab..3bulan terakhir ini dia giat bekerja, hingga akhirnya mengalami kecelakaan tepat disaat empat bulan kepulangannya dan empat bulan yang selalu disebut-sebutnya" jawab perempuan itu sambil menangis sesenggukan..akupun tak kuasa dengan refleks kupeluk perempuan itu dan kami menangis sambil berpelukan..hingga akhirnya kuceritakan juga siapa aku hingga ingin mencarinya, mencari pria yang telah terbujur kaku

tak kuasa mendengar ceritaku perempuan itupun memeluk dan menghiburku, setelah kurasakan sedikit tegar akupun mohon diri..perempuan itu mencegah..namun aku tak mahu menambah beban istrinya bila aku bertatap muka dengannya, dengan langkah gontai aku menuju warung kopi dan duduk diemperannya, dalam hati aku bertekad untuk mengetahui dimana dia akan dimakamkan..hingga akupun menunggu detik pemakaman itu

Setelah maghrib usungan jenazah lewat diwarung kopi..akupun mengikuti dari belakang, alhamdulillah malam ini purnama hingga pengusung jenazah dimudahkan dalam pekerjaannya..dan aku sepanjang jalan menangis, kutatap purnama disana..malam ini adalah malam purnama kesepuluh aku mengenalnya, dan purnama tetap masih menjadi saksi bisu tentang janjinya..tentang setianya, sekaligus menjadi saksi bisu kesetiaanku

Setelah orang-orang pengusung jenazah pulang..aku mendekati gundukan dimana pria yang aku kenal 10bulan yang lalu, dan pernah merajai hatiku itu kini terbaring disana..aku tidak menangis..aku hanya memandangnya dan berdoa semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah, sebelum aku meninggalkan tempat itu aku berbisik "selamat jalan kekasihku..kita tak bisa menyatu didunia ini, semoga kelak diakhirat sana kita bertemu kembali"

Kini aku benar-benar melenggang pergi..meninggalkan gundukan tanah sendirian, dan dalam hatiku berkata "aku atau wanita itu yang beruntung..?"

No comments: