Home| Cerpen| Puisi| Ocehan| Lomba| Renungan

Thursday, February 11, 2010

Tiara

"Prang" kudengar suara piring pecah diruang makan..aku bergegas keluar memastikan apa yang terjadi, ah ternyata kakak lelakiku pulang dalam keadaan mabok lagi..berjalan sempoyongan dan mulutnya mencercau tak karuan, sedih sungguh sedih aku melihat perkembangan jiwa kakakku satu2 nya ini

Mbok Yem dengan sigap dan dengan kekuatan yang tersisa karena telah dimakan umur memapah kakakku menuju kamarnya..sedangkan kedua orang tuaku belum pulang hingga jam menunjukkan 01:00 dini hari, mereka sibuk dengan pekerjaan mereka sendiri tanpa menghiraukan kami anak-anaknya..semenjak kecil mbok Yemlah yang merawat dan menjaga kami berdua, hingga akupun lebih akrab dengan mbok Yem ketimbang kedua orang tuaku.

Dan aku lebih suka mengunci diri dikamar seperti malam ini dan akan bangun keesokan harinya setelah mbok Yem dengan tergopoh mengetuk pintu kamarku, dan seperti biasa akupun menangis dalam pelukan wanita renta itu "mbok andai Tiara boleh memilih..Tiara akan memilih menjadi anak kandung mbok dan mendapatkan kasih sayang yang cukup, dari pada Tiara bergelimang harta tapi miskin kasih sayang"

"Non Tiara jangan begitu..kan disini juga ada mbok yang dapat menggantikan peran Ibunda Non Tiara dan akan menyayangi Non Tiara seperti anak kandung mbok sendiri..percayalah mbok sayang sama Non Tiara bukan karena Non Tiara anak majikan mbok..tapi mbok sayang Non Tiara karena Allah, dan telah mbok anggap anak mbok sendiri..seharusnya Non Tiara berucap syukur, karena hidup Non Tiara serba kecukupan dan masih ada mbok yang menyayangi Non Tiara"

Deg hatiku kaget, Allah..? kataku mengulang apa yang dikatakan mbok dengan suara lirih..namun seakan hatiku terkunci dengan tidak menanyakan ke mbok kembali, dan justru sebaliknya aku menyuruh mbok keluar, setelah itu aku mandi dan pergi kesekolah dengan diantar supir papa, sedangkan mama dan papa sudah pergi sejak aku belum bangun pagi tadi..sekilas kulihat kakakku masih tertidur

Ditengah perjalanan aku lihat temanku si Dewi berjalan dengan beberapa temannya, akupun minta pada pak supir agar menurunkanku disini saja "halo Dew..ga biasa kamu jalan kaki Dew..tumben hari ini jalan kaki" sapaku pada mereka "hi Tiara iya nich gw jalan ma temen-temen, sekali-kali jalan asyik juga loh, oh iya ni kenalkan temen gw namanya Alex, dan yang ini cowok gw, lo dah kenall kan..?" cerocos si Dew

Alex mengulurkan tangan kepadaku, dengan ragu kusambut tangannya dak kita bersalaman, hingga akhirnya Dew punya ide gila "bagaimana kalau kita bolos sekolah saja hari ini..kita have fun gimana ok..?lagi pula kan kita pas nich berempat" ide gila Dew ditanggapi serius oleh cowoknya dan juga Alex, "gimana setujukah lo Tiara..?" tanya Alex dengan nada memohon, akhirnya akupun menyetujui ide gila mereka

Berawal dari situlah kehidupan bebas aku mulai..aku sering menegak minuman, pulang dalam keadaan mabok sempoyongan, berganti-ganti pacar adalah hal yang lumprah aku lakukan, aku seneng, sekilas masalah mama dan papa terlupakan..aku dengan kehidupanku tanpa diurusi oleh mereka dan merekapun dengan kehidupannya tanpa aku mengemis kasih sayang lagi pada mereka.

Namun ada satu pertanyaan yang ada dibenakku..siapakah yang patut disalahkan atas semua yang menimpaku..?pantaskah aku menyalahkan kedua orang tuaku yang hanya sibuk dengan urusan mereka..?ataukah diriku sendirikah yang bersalah..?bagaimana pula bila ternyata kedua orang tuaku menyalahkan aku atas hal ini..? tahukah anda sekarang banyak Tiara-tiara lain di Indoonesia, bagaimana caranya agar Tiara-tiara lain tak terjerumus sepertiku..?

Share yuk..semoga bisa membawa kebaikan untuk semuanya terutama untuk orang tua yang sibuk bekerja supaya tak melalaikan tugasnya sebagai orang tua..untuk kesediaannya berbagi thanks ya

No comments: