Home| Cerpen| Puisi| Ocehan| Lomba| Renungan

Thursday, February 11, 2010

Rafa

Pagi ini Rafa bangun lebih awal setelah menunaikan kewajiban sholat shubuh Rafa melakukan olah raga ringan..setelah itu iapun bergegas mandi, setelah mandi ia mematut diri didepan cermin..memandang wajahnya yang kuyu semenjak kepergian lelakinya..telah 3minggu lelakinya tak berkabar..Rafa menunggu dalam rindu dan luka

"Tak ada yang kurang dengan diriku..tak ada cacat diwajahku..semua anggota tubuhkupun normal adanya..mengapa lelakiku memilih pergi ketimbang membersamaiku..padahal sa'at bersama dulu juga jarang ada kesalah pahaman yang menjurus berakhirnya hubungan..hubunganku dengannya selalu mesra dan baik-baik saja, namun kenapa tiba-tiba lelakiku memilih pergi..?apakah sudah tak ada lagi yang menarik dariku baginya..?" Rafa berkata pada dirinya sendiri

Setelah merenung lama mutiarapun keluar dari mata sipitnya..mengalir melewati kedua belah pipinya yang belum terpoles bedak..bibirnya bergetar menahan getaran yang dia sendiri tak mengerti..getaran apakah gerangan..rindukah..?cintakah..?kecewakah..?ataukah getaran luka..?

Rafa berbisik dalam hati..menanyakan rindunya..menanyakan cintanya hingga dia berkata lirih "dimana suara rindumu dulu..kemana janji-janjimu..mengapa kau siksakan hidupku..kenapa buatku begitu..merintih hatiku merintih...kau biarkan aku dalam rindu yang menyiksa..bersedih aku bersedih akan tandusnya cinta kita

Masih kuingat masih kukenang indahnya cinta yang kau berikan..walau hanyalah cuma seketika..namun kubahgia..aduhai sayang aku tak paham mengapa harus kita dipisahkan sa'at jiwaku menagih cintamu..sungguh aku tiada mengerti sayang

Dalam kesakitanku ada kebahagiaan dalam kebagiaanku ada kekecewaan..dalam kekecewaanku ada duka yang dalam..dalam duka yang dalam ada penantian..begitulah selamanya cintaku padamu tak akan pudar digerus ombak dan gelombang, bila badai datang menggilas dan memusnahkan semua tak akan aku hiraukan..cintaku tetap terpatri disanubari yang dalam untukmu seorang" beginilah cara Rafa menyemangati dirinya sendiri

Setangkai mawar yang kau petikkan dari taman hatimu
kini mulai layu dan keharumannya semakin mumudar
namun tetap saja kusimpan dibilik hatiku yang dalam
akan kubiarkan tetap dihati..walau apapun yang terjadi

mawar layu karena tak pernah tersirami kasih lagi
semenjak kepergianmu mawar itu tak mendapat sentuhan
ia dahaga..ia merana..ia terluka..tiada yang perduli
lihatlah ia tetap bertahan diambang kematian

keelokannya menipis..tersilmuti kabut tipis
keanggunannya hilang..memudar..berserakan
cinta kasihnya terberai..terderai..terbuai
dalam lingkar rindu dan cinta yang terkikis

dalam gerah hati dan jiwa
ia berbisik penuh makna
"jangan beri aku keindahan
bila semua hanya sebuah khayal"

No comments: