Home| Cerpen| Puisi| Ocehan| Lomba| Renungan

Thursday, February 11, 2010

Namaku Arini

Tok..tok..tok, suara ketukan pintu mengagetkanku dari lamunan pagi sebelum berangkat kekantor..segera aku menuju pintu untuk melihat siapa kiranya yang bertamu di pagi-pagi buta seperti ini, setelah pintu terbuka aku meliaht sesosok gadis kecil berumur sekitar 7tahun dan menggendong bayi berumur 7bulanan..belum hilang rasa kagetku aku dikejutkan oleh suara gadis kecil yang kini berdiri tepat dihadapanku "Selamat pagi Tante.."

"Met pagi juga dek.oh iya siapa nama dek..? dimana rumah adek..?apa yang terjadi dan apa yang adek inginkan dari tante..bilang saja sama tante, tante tidak akan marah..dan bila tante bisa bantu tentu tante akan membuantumu dek" jawabku sa'at kuliaht ada keraguan menyelimuti wajahnya

"Nama saya Arini tante..dan ini adik Arini, Mama Arini sakit tante dan tidak bisa membeli obat sebab tidak ada uang..bolehkah Arini minta sedikit uang pada tante untuk membelikan obat buat Mama..?" jawab gadis kecil dihadapanku sambil menunduk

Tanpa berpikir panjang dan waktuku telah tersita beberapa menit akhirnya aku mengambil dompetku dan memberikan lembar seratus ribuan pada gadis kecil itu "ini dek ambillah dan segera Arini pulang, belikan obat untuk Mama Arini dan belilah makanan untuk Arini juga untuk Mama dan Adik"

"Tidak usah sebanyak ini tante..ini terlalu banyak buat Arini" "ambil saja Arini..bila tersisa untuk memenuhi kebutuhan besok..oh ya dimana rumah Arini..?kok tante nanya belum dijawab..?" sambil tangan bergetar Arini menerima uang pemberianku sambil berucap "trimakasih tante..kebaikan tante tak akan Arini lupa..andai saja semua orang seperti tante.." suara Arini menggantung dan gadis kecil itu dengan sigap hendak meninggalkanku dan berlari kecil dengan beban Adik yang berada digendongannya

Sekilas dia berhenti dan kembali menatapku sambil berteriak "tante disanalah rumah Mama Arini" sambil jarinya menunjuk jalanan yang jauh membentang

Aku melangkah kedalam dan segera mempersiapkan diri untuk kekantor..sampai dikantor pekerjaan telah menantiku hingga sedikitpun aku tak ingat dengan gadis kecil yang pagi tadi mengetuk pintu rumahku..sorenya aku pulang sikitar jam 8malam..aku makan diwarung makan yang ada didekat rumahku, setelah selesai makan badanku serasa capek sekali hingga aku tertidur diruang tengah dengan tv masih menyala..bangun keesokan harinya sa'at kembali mendengar ketukan pintu diruang tamu

Bergegas aku membuka pintu dan kudapati Arini gadis kecil yang kemarin datang padaku kini datang lagi bersama 3 orang yang anak, satu yang berada di gendongannya yang kemaren diakuinya sebagai adik..yang satu berumur sekitar 2tahunan dan satunya lagi berumur sekitar 5tahun, sa'at aku telah berdiri dihadapan mereka serentak mereka berteriak "tante kami lapar"

"Tunggu tante sebentar..tante akan ganti baju dulu..setelah itu tante akan membelikanmu makanan..sabar ya adek-adek manis" jawabku sambil berlalu dari hadapan mereka untuk berganti baju..kulihat jam sudah menunjukkan 8:30AM, dan jam 10:00 aku harus sampai dikantor..maka dengan secepat kilat kugiring Arini dan adiknya menuju warung makan yang ada didekat rumahku..kupesankan 10bungkus nasi bersama lauk-pauknya setelah selesai kuberikan pada Arini 2lembar uang seratus ribuan dan aku berpesan agar digunaka sabik-baiknya, dengan ucapan trimakasih Arini menyanggupinya..akhirnya gadis-gadis kecil itu berlalu dari hadapanku

Dan aku sendiri mengejar waktu agar sampai dikantor tepat waktu..dengan tergesa aku menyiapkan segalanya..berkas-berkas yang berhubungan dengan rapat pagi ini..semua kupersiapkan dalam waktu hanya 30menit..tapi alhamdulillah semuanya lancar, dan rapatpun mencapai kesepakatan kerja sama yang membawa keuntungan besar dikedua belah pihak, aku menarik nafas lega semua berjalan sesuai dengan rencana, aku lembur lagi untuk merapikan berkas-berkas dan memperlajarinya bersama beberapa kayawan dan pulang sa'at malam telah larut

Sampai dirumah aku selekasnya istirahat dan paginya bangun seperti biasa..sa'at hendak mau berangkat kekantor aku ingat gadis kecil yang dua hari ini selalu menemuiku..biasanya jam segini gadis kecil itu telah mengetuk pintu rumahku, kenapa hari ini tak ada ketukan lagi dipintuku..aku semakin penasaran karena telah lebih 5menit dari waktu biasanya gadis kecil itu belum juga menampakkan batang hidungnya

Namun tiba-tiba aku dikejutkan oleh suara dari belakang "selamat pagi tante..ini Arini ingin menemui tante dan mengucapkan terimakasih atas segala kebaikan tante..sekarang Mama Arini sudah sembuh dan sudah bisa bekerja seperti sedia kala"

Aku menoleh dan kutemukan Arini hanya seorang diri..hari ini kulihat Arini lebih cantik dari hari biasanya pakai sendal dengan rambut dikepang dua, hingga wajah kekanak-kanakannya begitu kentara ga seperti hari sebelumnya, dengan refleks aku berjongkok dihadapannya hingga mata kami saling beradu, Arini menghampiriku dan memelukku, akupun memeluknya sambil mengusap rambutnya dan berkata "kamu cantik sekali hari ini Arini..dimana adik-adikmu kenapa tak kau ajak serta mereka..?"

"Adik Arini sudah bersama Mama tante..dan hari ini Arini mau pulang, sebelum Arini pulang Arini ingin menemui tante dan mengucapkan terimakasih" dengan pelan Arini melepaskan pelukannya dan melangkah menjauhiku "tunggu tante Arini..tante akan mengantarkanmu untuk pulang, tante ingin bertemu dengan Mamamu..tunggu tante Arini" Arini tak menghiraukanku..Arini terus berlari dan akupun membuntutinya dari belakang..sampai ditengah jalan tiba-tiba Arini menoleh kepadaku, namun na'as sa'at itu ada kendaraan yang melintas dengan kecepatan tinggi dan menabrak tubuh kecil Arini

Aku berteriak histeris darah tercecer dimana-mana, segera kutelpon ambulans, tak lama kemuadian ambulans datang dan mengangkut tubuh mungil Arini yang babak belur dan patah dimana-mana serta darah yang keluar semakin banyak..tapi Arini gadis kecil itu masih bertahan..kugenggam tangannya, sambil terus-menerus airmataku menetes

Sa'at ditengah perjalanan Arini mengerjap-ngerjapkan mata dan akhirnya Arini menghembuskan nafas terakhirnya, Arini gadis kecil sebagai menopang keluarga kini telah tiada, Arini yang hidup dengan kerasnya jalanan..tidur dibawah jembatan beralaskan koran kini telah menghadap-Nya, semua jati diri Arini terungkap sa'at wanita setengah baya datang ke rumah sakit dan mengaku sebagai Ibunda Arini

Arini yang tegar setegar batu karang kini telah pergi untuk selamanya, Arini yang telah menyadarkanku agar lebih memperhatikan keadaan sekililingku kini telah tenang dalam kedamaian, Arini yang mengajarkan arti hidup sesungguhnya pada diriku kini telah menghadap yang Kuasa dan mendapat tempat yang layak disisi-Nya

Arini siapapun dirimu..engkaulah malaikat yang dikirim Alloh untuk menyadarkan diriku agar lebih mensyukuri apa yang telah diberikan Illahi, selamat jalan Ariniku sayang..semoga kelak kita bisa berkumpul kembali dijannah-Nya..amin

Dan sekarang beribu Arini berada didekat kita..akankah kita masih egois dan tak perduli dengan Arini-arini yang lainnya, kawan aku mengetuk pintu hatimu..dan juga mengetuk pintu hatiku sendiri..mari kita sisihkan sebagiaan harta yang kita punya untuk para Arini yang membutuhkan

Kawan..bila kamu masih merasa berat untuk merogoh sakumu..coba luangkan waktumu semalam saja bercengkrama dengan mereka..dengan begitu insya Alloh hatimu akan terketuk, dan bukan saku saja yang akan kau rogoh..tapi dompetmupun akan terbuka dengan ringan bila kau telah merasakan sendiri betapa menderitanya mereka...semoga

No comments: