Home| Cerpen| Puisi| Ocehan| Lomba| Renungan

Thursday, February 11, 2010

Jiwa Yang Merana

pada angin kubertanya
pada sepi kubertanya
pada dedaun kering kebertanya
dimana gerangan sosoknya

dalam hati aku rindu ingin bersua
dalam rasa aku tetap mencintainya
dalam angan selalu kusebut namanya
kalau dia benda tentu akan selalu kubawa

dari pagi hingga senja
anganku melayang mengingatnya
dari senja hingga malam tiba
semakin memuncak rindu ini untuknya

bila malam telah mnggapai peraduannya
dalam lelap aku ingin berjumpa dengannya
tak mengapa walau hanya dalam mimpi belaka
cukup sudah sebagai pengobat rindu yang ada

aduhai jiwa yang merana
ditinggal kekasih entah kemana
buanglah jauh segala duka
mari bersama menyanyi riang gembira