Home| Cerpen| Puisi| Ocehan| Lomba| Renungan

Thursday, February 11, 2010

Mawarputih Itu Telah pergi

"Tunggu sebentar" teriak Nissa memberhentikan langkahku (Nissa adalah sahabat karibku satu ta'lim di masjid Jami' Central Hong Kong, dia pulalah yang mengenalkan aku dengan kegiatan positif itu..pribadi dan sifatnya sangat menyenangkan, hingga membuatku cepat akrab dengannya

"Mau ngapain Niss..?" tanyaku..tanpa jawaban kulihat Nissa sudah mengahmpiri penjual bunga dan mengambil satu tangkai mawar putih.
"untuk apa kau beli bunga mawar ini Niss..?bukankah ini termasuk dalam pemborosan yang tak pernah diajarkan dalam Islam" tanyaku tanpa tendeng dan aling-aling

"Rin..bila kau membeli sesuatu dan kau rasakan manfaatnya dalam pembelian itu..maka itu bukan berarti pemberosan, aku suka mawar putih dan perasaanku begitu bahagia sa'at aku memandangnya ada dipojokan kamarku..aku rasa ini bukanlah suatu pemborosan" jawabnya sambil membela diri

Akupun mengiyakan sekenanya "Rin..bulan depan aku akan pulang keindonesia..aku rasa cukuplah 4tahun kerja di Hong Kong, aku pulang hendak menyempurakan sebagian dari Dienku"

"Barokallohu fik ya Niss..semoga Alloh memudahkan jalanmu, doakan aku cepet nyusul ya" candaku "amin..trimakasih Rin..tentu sobat kau juga akan selekasnya nyusul" jawabnya dan kamipun tertawa bersama

Waktu berlalu kini telah genap 6bulan Nissa diindonesia dan telah menikah dengan orang yang mencintai dan dicintainya..sekarang Nissa dalam keadaan mengandung, antara aku dan Nissa masih saling memberi kabar lewat SMS dan Telpon, 8bulan sebelum kepulanganku...akupun meng SMS dia

"Assalamualaikum Niss..apa kbrmu dan kbr keluargamu..?gimana dgn kandunganmu..?oh ya Nis aku akan pulang 8bulan lagi..maka dari itu aku minta tolong, bila dalam pandanganmu ada seorang pria yang baik..bolehlah dikenalkan sama aku"

Tak lama akupun menerima jawaban darinya "wa'alaikumsalam..alhamdulillah semua baik saja..kandunganku juga baik saja, mengenai kemauanmu itu saya bisa bantu..tapi pria itu duda dengan satu anak yang masih kecil dan istrinya meninggal sa'at melahirkan..?apakah kamu mau dan siap meneriamnya..?"

"Tidak mengapa.yang terpenting dia baik dalam pandanganmu Niss..bila dia baik dalam pandanganmu....insya Alloh baik juga menurutku..trimakasih, kapan-kapan disambung lagi ya..wassalam"

"Insya Alloh dia baik untukmu, untuk agamamu, untuk keluargamu, untuk duniamu..dan untuk akhiratmu..insya Alloh, wa'alaikumsalam"

Setelah percakapan melalui SMS..Nissa semakin susah dihubungi..pikiran dan perasaanku amat tidak enak, sepertinya ada sesuatu yang menimpa Nissa..tapi aku sabar..mungkin sa'at ini Nissa dalam detik-detik melahirkan, hingga akhirnya SMS masuk di Hpku kubuka dan kubaca "alhamdulillah Nissa sudah melahirkan seorang putri yang cantik" cuma begitu isi dari SMS itu..kuhubungi no HP Nissa tak pernah dijawabnya..tapi kalau SMS selalu dijawab, bahkan satu SMSnya dia hendak menjemputku dibandara bila nanti aku pulang, akupun senang dan mengiyakannya saja

Waktu yang kutunggu akhirnya tiba..aku pulang kembali keindonesia, aku telpon Nissa tidak diangkatnya..hanya SMSku yang dijawabnya, perjalananku pulang keindonesia membawa sejuta tanya atas diri Nissa..mengapa Nissa tak menjawab telponku dan hanya SMS padaku..?

Tepat jam 7:00 AM aku sampai dibandara semarang..begitu turun ada pesan singkat di layar HPku "pandanglah lurus kedepan..ada seorang pria berdiri sambil menggendong anak berumur sekitar 6bulanan..itulah suami Nissa"

Kupandang kedepan..kutemukan seorang pria tersenyum kearahku dan dalam gendongannya ada seorang putri mungil yang masih terlelap..dia tersenyum, aku tersenyum..setelah mengucap salam dia menyodorkan amplop yang berisi surat sambil berkata "bacalah..dan jangan bertanya bila kau belum membacanya"

dengan gemetar kuambil dan kuamati surat yang diberikannya padaku, dengan perasaan tak menentu aku mulai membuka dan membacanya

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuhu

teruntuk: Sahabat terbaikku
Bissmillahirokhmanirokhim
Sebelum kau membaca surat ini..aku ingin kau tersenyum terlebih dahulu sahabat, tesenyumlah kau manis dalam senyum

Rini sahabatku yang baik hati..maafkan aku yang tak bisa berterus terang denganmu perihal sakitku yang telah sejak lama bernaung dalam badanku..namun walau begitu aku wanita yang sangat beruntung karena diberi kesempatan untuk melahirkan seorang putri serta menikah dengan orang yang mencintaiku apa adanya

Hanya melalui selembar kertas inilah aku akan bercerita padamu tentang sakit yang aku derita ini..sahabat, sebenarnya sudah sejak 3tahun yang lalu aku menderita leukimia..karena tak ingin dipulangkan keindonesia dan aku juga takut berobat kedokter..maka sakit itu aku simpan sendiri, semua berawal sa'at aku merasa setiap selesai makan aku ingin selalu muntah..tak kuat dengan hal ini akupun pergi kedokter dan dokter memvonisku menderita penyakit leukimia da harus secepatnya diobati, tapi sedikitpun aku tak mengindahkan nasehat dokter karena memang aku takut berobat

Hingga puncaknya setelah melahirkan seorang putri aku pasrah apapun yang akan terjadi pada diriku, dan sa'at aku menulis surat ini untukmu..serasa hidupku sudah tak lama lagi, sakit itu merajaiku..bersyukur dengan sisa kekuatan yang ada dan atas bantuan suamiku aku bisa menulis surat ini untukmu

Rini sahabat terbaikku..inti dari surat ini adalah aku ingin kaulah yang menggantikan posisiku dikeluargaku, aku telah percaya padamu karena kau bagiku juga cerminan dari diriku sendiri..didiklah anakku sebaik mungkin..jadikanlah putriku sebagai muslimah yang tangguh dizaman yang telah serba modern ini, bekalilah Ia dengan ilmu agama..karena sebaik-baik ilmu adalah yang bermanfa'at untuk akhiratnya

Suamiku juga telah dengan ikhlas akan menerimamu sebagi istrinya dan Ibu dari anak-anaknya, pesanku..bentuklah keluarga yang sakinah, mawa'adah warohmah..dengan istilah *Baiti Jannati*

Rini sahabatku..ingin sekali rasanya aku lanjutkan untuk tetap menulis sebanyak-banyaknya..namun tenagaku sudah tak mencukupi, aku sudah lemas tiada daya..Rini bila selama ini sa'at kita bersahabat ada salah yang menoreh lara dihatimu..aku sebagai manusia biasa yang tak terhindar dari segala kekurangan dengan ini meminta keikhlasanmu untuk memaafkanku..dan kutitipkan amanah keluargaku ditanganmu..semoga kau dapat menerimanya dengan ikhlas

Rini..aku tahu kamu sambil menangis..tidak usah menangis..semua kehidupan tentu akan berakhir..maka dari itu tersenyumlah..bukannya telah aku bilang kau terlihat manis bila tersenyum..oh ya bila nanti engkau menjengukku karena pingin tahu diamana makamku, jangan lupa bawakan aku setangkai mawar putih..mungkin aku cukupkan sekian dulu..trimakasih atas segala kebaikanmu, dan semoga kelak kita berkumpul kembali diJannah-Nya..akhir kata
wassalamaalikum warohmatullohi wabarokatuhu

Setelah membaca surat dari Nissa aku tak merasakan apa-apa semuanya gelap, sunyi dan senyap..begitu bangun telah aku dapati bahwa aku terbaring dirumah Nissa dengan banyak orang disekelilingku

Besoknya aku mengunjungi makam Nissa tak lupa setangkai mawar putih kubawakan untuknya..disana diahadapannya aku berjanji akan melaksakan amanah sebaik-baiknya, siap menjadi Ibu dari putrinya..siap menikah dengan suaminya dan menjadi Ibu dari anak-anaknya, selamat jalan Nissa semoga kelak kita berkumpul kembali di Jannahnya seperti apa yang kau tulis disuratmu..amin

Coretan diahad pagi dengan cerita True Love Story
catatan: kisah nyata tapi bukan kisah Rose..

No comments: