Home| Cerpen| Puisi| Ocehan| Lomba| Renungan

Thursday, February 11, 2010

Jadikan aku Bidadarimu (tamat)

tulisan lanjutan dari *jadikan Aku Bidadarimu 1*

Aku tak kuasa untuk menyimpan kegalauan seorang diri..hingga akupun menceritakan masalahku pada seorang sahabat wanitaku yang telah kuanggap kakakku sendiri..beliau lebih tua dariku beberapa tahun..sifatnya yang keibuan dan pendengar yang baik, serta dapat dipercaya..maka aku tak ragu lagi bila berbagi masalah dengannya

setelah kuceritakan semuanya tentang hati dan perasaanku pada seorang ikhwan mbakpun menyahut dengan bahasa yang lembut dan tak menggurui "dek tinggalkanlah apa-apa yang membuatmu ragu..dan kerjakan apa yang kamu yakini..memang bener tiada salah bila seorang wanita melamar seorang pria terlebih dahulu, tapi ketahuilah olehmu..bila pria itu menaruh hati padamu dia akan memutuskan jawaban untukmu secara pasti dan akan selekasnya ditindak lanjuti..tidak seperti jawabannya yang sangat menggatung, membuat dirimu bertanya dan menunggu dalam galau"

"Tapi mbak..apa yang harus aku lakukan sekarang..?" tanyaku yang belum begitu paham atas penjelasan beliau "istikarahlah..insya Alloh akan kau temukan jawaban dalam istikarahmu..semoga" kata mbak itu sambil berlalu pergi

Aku merenung sesa'at mengulang kembali kejadian beberapa hari yang lalu tentang kenekatanku sebagai seorang wanita yang berani melamar seorang pria terlebih dahulu, ya Tuhan mengapa hatiku kini begitu terasa dag..dig..dug, apa yang akan terjadi..? gumamku pada diri sendiri

Pada malam harinya aku bangun malam menunaikan sholat tahujud dan sholat istikarah juga dengan keyakinan penuh aku memohon petunjuk dari Alloh dan menyerahkan segalanya pada Alloh yang Maha Tahu apa yang terbaik buat hamba-Nya

Pagi bangun tidur aku merasa lebih tenang, dan pagi ini juga tekadku telah bulat untuk tidak lagi menunggunya..untuk tidak lagi meminta jawabanya..untuk tidak lagi mendekatinya..cukup hanya sebagai sahabat saja, sebelum aku benar-benar pergi..aku ingin mengatakan sesuatu padanya kiranya dia membacanya "maafkan aku atas segala kelancanganku beberapa hari yang lalu..kini tak usah kau risaukan diriku..selamat tinggal aku akan pergi"

Tamat..(tapi masih tetap dalam pencarian)

No comments: