"Tunggu aku" teriakku padanya..sa'at itu dia berada sekitar 5meter didepanku, dia berhenti dan menoleh padaku dengan senyum yang mengembang..senyum itulah yang membuatku rindu ingin selalu dekat dengannya dan bercerita apa saja yang aku mahu..dan dia dengan senang hati akan mendengarnya
Kupercepat langkahku..hingga begitu sampai didekatnya aku terpeleset dan jatuh..sigap tangannya menggamitku "tak usah lari manis (entah kenapa dia suka memanggilku manis, tapi aku suka dengan panggilannya, hanya dialah satu-satunya orang yang memanggilku manis)..aku akan menunggumu" katanya padaku...aku hanya bisa nyengir melihat luka lecet dilututku
Setelah aku bisa menjajari langkahnya..kini giliranku menggamit tangannya dan aku sembunyikan dibawah ketiakku.."semalam mutiara itu jatuh lagi didahan pipi" ujarku setengah berbisik "ada apa lagi..?" tanyanya dengan tatapan tetap lurus dijalan
"Rindu" jawabku sendu "yuk kita duduk ditaman barang sebentar..dengan begitu kau bisa menceritakan padaku secara leluasa" ajaknya menyeretku tanpa minta persetujuanku lebih dulu, sampai ditaman didudukannya aku dibangku taman dan dia mengambil tempat disebelahku "rindu pada.." kata-katanya terhenti karena tiba-tiba dari arah belakang ada laki-laki hitam, kumal so' kenal berkata permisi "emkoi lito yao mo yan a..?" tanya lelaki dekil itu
"Sial" gerutuku..sedangkan dia tersenyum dan menggelengkan kepala sebagai jawaban kearah lelaki dekil itu "ah jangan mengumpat..anggap saja sebagai rezki" katanya kepadaku dengan suara yang begitu ditekan "oh ya lanjutkan saja ceritanya manis.., apakah kau rindu Ibu..?" tanyanya tanpa ekspresi, aku mengangguk sambil mencuri pandang pada semut-semut yang berkeliaran ditaman
"Menangislah" katanya padaku dan kurasakan tangannya telah berada disekitar leherku..direngkuhnya aku dalam pelukannya disembunyikan wajahku didadanya..dan aku benar-benar menangis sejadi-jadinya, dibelainya rambutku dengan sayang dibiarkannya airmata bercampur ingusku meleleh dan membahasahi sebagian bajunya..namun sepertinya dia tak perduli, dan masih tetap memelukku
Setelah aku merasa kehabisan airmata..pelan kulepas pelukannya dan kutatap bening matanya, sambil masih membelai rambutku dia berkata 'udah puas nangisnya manis..?" "belum puas..tapi sepertinya tabungan airmataku telah menipis" jawabku sekenanya,mendengar jawabanku yang sudah mulai bisa mengontrol emosi rindu diapun tertawa sambil mengacak-ngacak rambutnya yang memang sudah acak-acakkan
"Manis..pejamkanlah matamu" tiba-tiba dia berperintah padaku..anehnya akupun menurutinya tanpa banyak kata, begitu mataku terpejam dikecupnya keningku..diciuminya pipiku dan dia berbisik pula ditelingaku "jadikanlah aku sebagai Ibu angkatmu" demi mendengar bisikannya aku langsung membuka mata "be..benarkah mbak Lisa mau jadi Ibu angkatku..?" tanyaku tak percaya, dia mengangguk penuh makna "mulai sekarang panggilah aku Ibu..dan aku siap menjadi sahabatmu kapanpun kau mau"
Airmata haru keluar dari kelopak mataku kupeluk dia dan kuciumi tangannya..sebagai peresmian bahwa dia menjadi Ibu angkatku, dilemparkannya telur mentah kearahku..tak ayal semua orang yang berpapasan denganku menutup hidung, untung victoria park menyediakan kamar mandi untuk mandi
Memory usang
Wednesday, February 10, 2010
Memory Usang
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment