Semenjak 3hari yang lalu diriku amat sensi..perasaan ingin nangis terus dan tensi amarahku meledak tak tertahan..semua berawal sa'at malamnya aku mimpi bulek (adiknya Mama ) punya gawe, bangun pagi aku punya firasat yg ga baik..langsung saja aku nelpon mbak..dari mbak aku mendapat kabar anaknya bulek meninggal, namanya Ummi Qona'ah..cantik, pendiam, dan baru duduk dikelas 2 Aliyah..tak kuasa aku menahan tangis, tapi disini..dirumah ini tak ada yang mau perduli tentang perasaan sedíhku
besoknya..sinenek ngundang banyak orang untuk makan dirumah, dan aku seorang diri yang harus mengatur menu makanan, :( aduh ini si nenek bener-bener dech ga punya adab pancasila..., begitu orang-orang mulai datang 1/1 dan menu masakanku telah terhidang dengan manis dimeja makan, satu dari tamu itu minta dibikinin pak soe tan (telur dikasih air jahe dikit, ditambah air dan gula secukupnya terus dikukus) aduh tambah lagi dech kerjaanku..tak henti2nya akupun ngedumel dalam hati, Ya Alloh
belum selesai sampai disini ulah si nenek yang membuatku naik pitam...puncaknya adalah pagi ini, semua kerjaan yang aku lakukan salah dimata nenek..padahal kerjaan itu telah aku kerjakan sebaik mungkin, maka pertengkaranpun tak bisa dihindarkan..untung mangkok yang ada ditanganku tak melayang dimulut nenek yang sungguh crewet itu..tak mampu menghadapi nenek, aku lari kekamar mandi dan nangis sejadi-jadinya, kini kulihat wajah nenek yang pias dan ketakutan..berdiri mematung didepan pintu kamar mandiku karena memang aku sengaja tak menutup pintu agar nenek mendengar tangisku,..akhirnya perang yang digaungkan oleh nenek berakhir sukses dengan kemenangan dipihakku..
Sekarang aku bisa menarik napas lega sa'at kutulis perang dingin yang berakhir sukses
sekilas curhat
Wednesday, February 10, 2010
Perang Dingin
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment